Notification

×

Iklan

Iklan

Dies Natalis ke-54 ISBI Bandung Gelar ‘Ngindung ka Waktu, Mibapa ka Jaman’

Rabu, 05 Oktober 2022 | 20:07 WIB Last Updated 2022-10-06T03:15:18Z

Caption : Rektor ISBI Bandung Dr Retno Dwimarwati, S.Sen., M.Hum, didampingi Ketua Pelaksana Dies Natalis ke-54 ISBI Bandung Dr. Supriatna, S.Sn., M.S.n. saat Press Conference 

BANDUNG.LENTERAJABAR.COM
,- Institut Seni Budaya Bandung menggelar Dies Natalis ke-54 Tahun dengan mengusung filosofi Sunda, “Ngindung ka Waktu, Mibapa ka Jaman”.

Rektor ISBI Bandung Dr Retno Dwimarwati, S.Sen., M.Hum, didampingi Ketua Pelaksana Dies Natalis ke-54 ISBI Bandung Dr. Supriatna, S.Sn., M.S.n. mengungkapkan kepada media saat Press Conference Dies Natalis ISBI Bandung, Rabu, (5/10/2022), di Gedung Kesenian Sunan Ambu Kampus ISBI jalan Buah Batu Bandung. 

Rektor ISBI Bandung Dr Retno Dwimarwati berkesempatan membuka rangkaian Dies Natalis dengan memukul kohkol (kentongan) bersama puluhan Mahasiswa dan Mahasiswi ISBI Bandung, dilanjutkan berkeliling melihat-lihat Pameran Seni Rupa di Lobby Gedung Kesenian Sunan Ambu yang menampilkan 50 karya dua dimensi dan tiga dimensi hasil karya Alumni dan Mahasiswa jurusan Kriya Seni, Seni Rupa Murni, dan Jurusan Film ISBI Bandung.

“Ngindung ka Waktu, Mibapa ka Jaman memiliki arti menyesuaikan diri dengan perkembangan zaman tanpa tercerabut dari akar budaya sendiri,” kata Rektor ISBI Bandung Dr Retno Dwimarwati, S.Sen., M.Hum .

“Tema ini menjadi pesan pentingnya kemampuan beradaptasi dalam era yang berubah dengan cepat, terlebih dengan kemajuan teknologi,”ujar Dr Retno Dwimarwati.

Lebih lanjut Dr Retno Dwimarwati mengatakan, meskipun ISBI Bandung berlokasi di Jawa Barat dan memiliki fokus kajian terhadap seni budaya lokal, namun sangat penting untuk terus mengkontekstualkannya dalam kondisi kekinian.

“Sejak dulu masyarakat Sunda merupakan masyarakat yang memiliki tingkat adaptasi tinggi terhadap berbagai perubahan di sekelilingnya, namun dalam prosesnya mengikat kuat pada akar budaya sendiri menjadi sangat penting agar nilai-nilai, pandangan hidup dan kekhasan budaya yang menjadi identitas masyarakat Sunda tidak hilang,” kata Dr Retno Dwimarwati.

Dr Retno Dwimarwati menegaskan, kemampuan beradaptasi dengan perubahan zaman harus mewujud dalam proses berkarya, berinovasi, juga dalam proses belajar mengajar.

“Hanya dengan kemampuan beradaptasi kita akan mampu ‘ngigelan’ zaman menjadi subjek atau pemain dalam arus perkembangan zaman,” ujar Dr Retno Dwimarwati.

Lebih lanjut Dr Retno Dwimarwati mengatakan perlunya revitalisasi terhadap tradisi lama, “Nilai-nilai tradisi lama yang masih bisa dipakai di zaman sekarang mari kita hidupkan kembali,” ujarnya.

“Saat ini kita mempunyai kontribusi yang jelas dalam memposisikan budaya sebagai sebuah aset dan investasi yang luar biasa dari bangsa ini untuk bersaing di dunia, jadi local to global akan menjadi luar biasa,” kata Dr Retno Dwimarwati.

“Nanti kita bisa melihat di ISBI Bandung mana karya-karya kita yang bentuknya Konservasi, Rekontruksi, Revitalisasi, dan Inovasi, semuanya ada di ISBI Bandung,” pungkas Dr Retno Dwimarwati.

Sedangkan Ketua Pelaksana Dies Natalis ke-54 ISBI Bandung Dr. Supriatna, S.Sn., M.S.n, mengungkapkan, rangkaian Dies Natalis ke-54 ISBI Bandung dimulai dari Oktober hingga November 2022, “Dies Natalis dilakukan secara daring dan luring atau Hybrid, baik di Kampus ISBI Bandung maupun di luar kampus dengan tetap memperhatikan dan menerapkan protokol kesehatan,” ujarnya.

Dr. Supriatna mengungkapkan, pada Kamis, (6/10/2022), Sidang Terbuka Senat Akademik digelar dengan menghadirkan orasi ilmiah dari Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno.

“Selain itu akan ada peluncuran buku ‘Culturescape and Creativity’ Pembacaan Budaya dan Kreativitas Seni yang ditulis oleh salah satu Guru Besar ISBI Bandung Prof. Dr. Arthur Supardan Nalan, S. Sen., M.Hum,” kata Dr. Supriatna.

“Seusai peluncuran buku akan ada Rampak Kohkol ‘Tangara ISBI’ yang artinya tanda atau ciciren, mengandung makna ISBI Bandung harus selalu menjadi trendsetter dan harus memberi tanggara pada khalayak, serta selalu update dalam memajukan kebudayaan,” kata Dr. Supriatna.

“Selain itu akan ada Sunan Ambu Fashion Show karya Alumni ISBI Bandung Popong Sopia yang merupakan Owner Evoy Production,” kata Dr. Supriatna.

“Dengan baru dilantiknya Rektor ISBI Bandung periode 2022-2026, maka Alumni ASTI-STSI-ISBI Bandung akan mengadakan Bincang Santai bersama Rektor ISBI Bandung Dr Retno Dwimarwati, S.Sen., M.Hum, di Gedung Kesenian Sunan Ambu.

“Malam harinya di Gedung Kesenian Dewi Asri akan ada penampilan teater boneka ‘Den Kisot’ yang digagas Goenawan Mohamad dan disutradarai Endo Suanda,” kata Dr. Supriatna. “Den Kisot terinspirasi dari novel Don Quixote karya Miguel de Servantes, pentas teater boneka ini menceritakan Den Kisot dari tanah Sunda yang akan pergi berperang melawan kebathilan dan Hoax,” ungkapnya.

“Selain itu ISBI Bandung akan menggelar apresiasi seni tribute to Apih Omik dalam sendratari ‘Mundinglaya Dikusumah”, kata Dr. Supriatna, “Ini sebuah upaya ISBI Bandung untuk mengenang jasa dan pengabdian Omik Ahmad Hidayat alm, selama berkiprah dalam bidang seni tari,” ujarnya.

Dr. Supriatna menambahkan, ISBI Bandung terus berusaha menggali berbagai kreativitas, potensi, pemikiran, dan tren keilmuan terbaru di bidang seni budaya, serta kearifan lokal pada masyarakat adat dan masyarakat lokal lainnya di Indonesia.

“ISBI Bandung akan mengadakan Festival Budaya Nusantara 5 bertema Keragaman Rumah Adat dan Kearifan Lokal Budaya Nusantara di dalamnya,” kata Dr. Supriatna, “Festival ini diselenggarakan pada 31 Oktober 2022, di antaranya akan ada Seminar Nasional, Lomba Esai tingkat SMA, Guru, Dosen, dan Umum, Lomba Busana Adat anak TK, Bazzar Kuliner Nusantara, Talent Seni Pertunjukan Tradisional Lais, Dur Hong, dan Rampak Silat,” ujarnya.

“Sedangkan dalam upaya memperluas jaringan sekaligus pemetaan wilayah peyebaran dan perkembangan industri musik bambu di Jawa Barat dan Indonesia, ISBI Bandung akan mengadakan Festival Musik Bambu secara daring yang ditayangkan di YouTube,” ungkap Dr. Supriatna.

“Festival Musik Bambu menghadirkan lima seniman dari lima daerah di Indonesia yang memiliki latar belakang musik bambu, yakni, Dinar Rizkianti dari Cirebon, Komang Kusuma Adi dari Bali, Moch Gigin Ginanjar dari Yogyakarta, I Made Sudana dari Bandung, dan Asep Ganjar Wiresna dari Garut,” kata Dr. Supriatna.

“Selain itu, ISBI Bandung pada 15 hingga 16 November 2022 akan menggelar Festival Potensi Rakyat yang melibatkan sivitas akademika, komunitas seni, dan masyarakat,” ungkap Dr. Supriatna, “Festival ini disemarakkan pagelaran seni, bazaar seni, kuliner, dan pemutaran film dokumenter tentang eksistensi seni rupa, serta karnaval sepeda seni,” ujarnya.

Di akhir paparannya Dr. Supriatna mengatakan, rangkaian Dies Natalis ke-54 ISBI Bandung ditutup pada 17 November 2022 dengan Seminar Nasional bertajuk, ‘Potensi Rupa Rakyat’ dengan narasumber Dr Suwarno Wisetrotomo. 

×
Berita Terbaru Update