BANDUNG, LENTERAJABAR.COM-Memasuki musim kemarau saat ini,masyarakat di minta bijak menggunakan air.walaupun pasokan air baku di Kota Bandung secara keseluruhan masih normal dan kapasitas produksi PDAM Tirtawening tidak ada penurunan. Meski begitu, di beberapa wilayah kota Bandung pasokan air mengalami kendala akibat mulai berlangsungnya kemarau.
Menurut Diektur Utama PDAM Tirtawening Kota Bandung Sonny Salimi mengatakan saat ini terjadi beberapa kendala seperti matinya dua sumur bor di kawasan Cijerah dan Jatayu yang memerlukan pengeboran ulang,katanya kepada media, Rabu (4/7/2018).
Lebih lanjut dikatakannya,ada dua sumur bor di Cijerah dan Jatayu yang mati sehingga perlu dilakukan upaya pengeboran ulang karena daerah tersebut belum tersentuh layanan perpipaan dari Badaksinga maupun sumber lain. Sampai saat ini masih tahap perizinan untuk melakukan pengeboran ulang," kata Sonny .
Selain itu terjadi pula kendala bocornya pipa di daerah Sadangserang. "Pipa kita pecah karena ada pertumbuhan akar pohon, pipanya itu terdongkel akar pohon dan pecah, daerah Sukaluyu dan sekitarnya jadi tersendat alirannya," tambahnya.
Kendati demikian, ia meyakini suplai air baku PDAM Tirtawening tidak akan berkurang. Namun kebutuhan air masyarakat yang tadinya memliki dua sumber yakni dari PDAM serta dari sumur manual, saat ini hanya bergantung pada suplai PDAM saja.
"Saya yakini sumur warga sudah mulai mengering sehingga yang dulu bisa menggunakan dua sumber, sekarang jadi satu sumber yaitu dari PDAM. Jadi untuk daerah tertentu, air menjadi berkurang suplainya karena konsumsi masyarakat semakin besar," ungkapnya.
Ditambahkan Sonny untuk mengatasi kurangnya pasokan air, pihaknya telah menyiapkan 17 mobil tangki dengan kapasitas 5 ribu kubik per mobil yang beroperasi 24 jam,tuturnya seraya mengatakan meski (mobil tangki) masih belum mampu memenuhi 100% kebutuhan, tapi paling tidak kita sudah mengantisipasi,jelasnya.
Untuk itu manajemen mengimbau pelanggan PDAM Tirtawening agar menghemat air dan memakai air secara efisien pada musim kemarau seperti sekarang. "Saya imbau pelanggan untuk menghemat air, gunakan air secara efisien,pungkas Sonny.(Ade/Red)
Menurut Diektur Utama PDAM Tirtawening Kota Bandung Sonny Salimi mengatakan saat ini terjadi beberapa kendala seperti matinya dua sumur bor di kawasan Cijerah dan Jatayu yang memerlukan pengeboran ulang,katanya kepada media, Rabu (4/7/2018).
Lebih lanjut dikatakannya,ada dua sumur bor di Cijerah dan Jatayu yang mati sehingga perlu dilakukan upaya pengeboran ulang karena daerah tersebut belum tersentuh layanan perpipaan dari Badaksinga maupun sumber lain. Sampai saat ini masih tahap perizinan untuk melakukan pengeboran ulang," kata Sonny .
Selain itu terjadi pula kendala bocornya pipa di daerah Sadangserang. "Pipa kita pecah karena ada pertumbuhan akar pohon, pipanya itu terdongkel akar pohon dan pecah, daerah Sukaluyu dan sekitarnya jadi tersendat alirannya," tambahnya.
Kendati demikian, ia meyakini suplai air baku PDAM Tirtawening tidak akan berkurang. Namun kebutuhan air masyarakat yang tadinya memliki dua sumber yakni dari PDAM serta dari sumur manual, saat ini hanya bergantung pada suplai PDAM saja.
"Saya yakini sumur warga sudah mulai mengering sehingga yang dulu bisa menggunakan dua sumber, sekarang jadi satu sumber yaitu dari PDAM. Jadi untuk daerah tertentu, air menjadi berkurang suplainya karena konsumsi masyarakat semakin besar," ungkapnya.
Ditambahkan Sonny untuk mengatasi kurangnya pasokan air, pihaknya telah menyiapkan 17 mobil tangki dengan kapasitas 5 ribu kubik per mobil yang beroperasi 24 jam,tuturnya seraya mengatakan meski (mobil tangki) masih belum mampu memenuhi 100% kebutuhan, tapi paling tidak kita sudah mengantisipasi,jelasnya.
Untuk itu manajemen mengimbau pelanggan PDAM Tirtawening agar menghemat air dan memakai air secara efisien pada musim kemarau seperti sekarang. "Saya imbau pelanggan untuk menghemat air, gunakan air secara efisien,pungkas Sonny.(Ade/Red)
