Caption : Anggota Pansus VIII Dra. Hj. Tia Fitriani, S.E
BANDUNG.LENTERAJABAR.COM,- Pimpinan dan Anggota Pansus VIII tengah melakukan Pembahasan Rancangan Peraturan Daerang (Raperda ) tentang Pembinaan kepada Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) melaksanakan kunjungan kerja ke Pabrik Air Minum Dalam Kemasan (AMDK) BMC milik PT. Agronesia Jl. Raya Tangkuban Parahu, Cikole, Kec. Lembang, Kabupaten Bandung Barat.Rabu 11 Juni 2025.
Anggota Pansus VIII Dra. Hj. Tia Fitriani, S.E , menjelaskan bahwa kunjungan ini bertujuan untuk menggali masukan langsung dari pelaku Badan Usaha Milik Daerah milik Pemerintah Provinsi Jawa Barat Dalam upaya memperdalam pembahasan materi Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) tentang Pembinaan kepada Badan Usaha Milik Daerah (BUMD),ujar Teh Tia sapaan akrab legislator dari Partai Nasdem ini.
Lebih lanjut dikatakan wakil rakyat dari Daerah Pemilihan Jabar II Kabupaten Bandung, kegiatan ini merupakan bagian dari agenda rapat kerja antara Pansus VIII DPRD Provinsi Jabar dengan sejumlah Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) milik Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat dan pemangku kepentingan.
Anggota Komisi III DPRD Provinsi Jabar yang membidangi keuangan ini menilai, PT. Agronesia sebagai BUMD yang memproduksi AMDK BMC memiliki potensi besar untuk dikembangkan lebih lanjut, baik dari sisi produksi, distribusi, maupun penetrasi pasar.
Menurutnya Produk lokal seperti BMC ini harus kita dorong pengembangannya agar mampu bersaing, tidak hanya di pasar regional, tapi juga nasional. Ini bisa menjadi salah satu instrumen penting dalam meningkatkan perekonomian daerah dan mendorong kemandirian ekonomi,terang Teh Tia.
Keberadaan BMC sebagai merek lokal milik BUMD harus mendapatkan perhatian lebih, terutama dalam aspek pemasaran dan strategi branding dengan dukungan teknologi produksi yang memadai serta manajemen yang profesional, produk AMDK BMC berpotensi menjadi unggulan Jawa Barat.
PT. Agronesia ini sudah memiliki fasilitas produksi yang sangat layak. Sekarang tantangannya adalah bagaimana membangun koneksi pasar, meningkatkan distribusi, dan menciptakan strategi pemasaran yang tepat sasaran agar masyarakat lebih mengenal dan memilih produk lokal ini,terangnya.
Penguatan BUMD seperti PT. Agronesia tidak hanya berdampak pada peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD), tetapi juga mampu membuka lapangan kerja baru dan mendorong ekonomi lokal di sekitar wilayah produksi.
Ditambahkan Teh Tia kalau PT. Agronesia berkembang, otomatis serapan tenaga kerja lokal akan meningkat. Belum lagi multiplier effect terhadap sektor lain seperti transportasi, pengemasan, dan UMKM mitra distribusi,jelasnya.
Oleh karena itu kolaborasi Pemerintah provinsi dan kabupaten/kota untuk mendukung BUMD dengan menjadi pengguna utama produk BUMD. Ini bagian dari keberpihakan terhadap produk lokal, sekaligus menunjukkan komitmen bersama dalam mendorong kemandirian ekonomi daerah,pungkas Anggota Badan Pembentukan Peraturan Daerah (Bapemperda) DPRD Provinsi Jawa Barat (Red/AdPar).