Notification

×

Iklan

Iklan

Jembatan Asa di Kampung Rancawalang: Membuka Akses, Menghubungkan Harapan

Senin, 05 Mei 2025 | 14:11 WIB Last Updated 2025-05-05T07:11:05Z


KABUPATEN PADEGLANG.LENTERAJABAR.COM
,-- Efek ketiadaan jembatan di wilayah Kampung Rancawalang, Desa Manglid, Kecamatan Cibitung, Kabupaten Pandeglang sangat dirasakan oleh warga. Medan yang harus ditempuh warga, terutama para pelajar, sangatlah berat. Banyak anak-anak yang terpaksa menyeberangi sungai dengan kondisi seadanya, mengenakan sandal jepit saat melintasi arus sungai, dan baru berganti sepatu setelah tiba di sekolah.


Kondisi ini menjadi pemandangan harian yang memilukan dan terekam jelas dalam dokumentasi Tim Relawan Sasaka Indonesia ketika melakukan survei di wilayah tersebut. Realita ini menggambarkan betapa mendesaknya kebutuhan akan infrastruktur yang aman dan layak demi menunjang aktivitas pendidikan dan masa depan generasi muda.


Realita itu pula yang kemudian mendorong dimulainya pembangunan jembatan permanen roda dua yang menghubungkan antar kampung di wilayah Kampung Rancawalang. Pembangunan secara resmi dimulai pada Jumat, 11 April 2025.


Pembangunan jembatan ini didanai oleh PT Henan Putihrai Asset Management melalui program penyaluran dana zakat perusahaan dan karyawannya, sebagai wujud kepedulian sosial terhadap masyarakat yang membutuhkan. Sinergi Foundation bertindak sebagai mitra penyalur dana, sementara Sasaka Indonesia dipercaya penuh sebagai lembaga pelaksana pembangunan di lapangan. Kolaborasi ini menunjukkan sinergi luar biasa antara sektor swasta, lembaga sosial, dan komunitas lokal dalam menciptakan dampak positif yang berkelanjutan.


"Alhamdulillah, pembangunan sudah dimulai sejak Jumat, 11 April 2025, dan direncanakan selesai dalam 40 hari ke depan," ungkap Abdul Rahman, perwakilan dari Tim Sasaka yang bertugas di lapangan. Ia menambahkan bahwa semangat gotong royong masyarakat dan dukungan dari berbagai pihak menjadi energi besar yang mendorong kelancaran pembangunan ini. Dalam prosesnya, tim pelaksana dan masyarakat setempat bahu-membahu, tidak hanya dalam bentuk tenaga, tetapi juga dalam doa dan dukungan moral.




Momen ini menjadi tonggak penting bagi masyarakat setempat yang selama bertahun-tahun menghadapi kesulitan dalam mobilitas sehari-hari. Dengan target pengerjaan selama 40 hari, pembangunan jembatan ini diharapkan dapat segera menjadi solusi nyata yang mendukung aktivitas warga, mempercepat pertumbuhan ekonomi lokal, serta meningkatkan kualitas hidup masyarakat di kawasan tersebut.


“Ini adalah upaya bersama yang lahir dari semangat gotong royong dan kepedulian sesama. Proses pembangunan jembatan ini menjadi bukti nyata bahwa persatuan dan kerja sama mampu membawa perubahan besar," ujar salah satu tokoh masyarakat setempat. Ia menekankan tanpa partisipasi aktif seluruh warga, proses pembangunan ini tidak mungkin terwujud. Dukungan masyarakat tidak hanya hadir dalam bentuk tenaga, tetapi juga dalam bentuk logistik, semangat, dan doa yang tak pernah putus.


Dengan dibangunnya jembatan permanen ini, masyarakat berharap berbagai aktivitas sehari-hari dapat berjalan lebih lancar, aman, dan nyaman. Jembatan ini tidak hanya akan memperpendek jarak tempuh menuju sekolah, pasar, dan fasilitas kesehatan, tetapi juga membuka peluang baru untuk perkembangan ekonomi lokal dan meningkatkan akses terhadap pendidikan yang lebih baik bagi anak-anak. "Kami sangat bersyukur dan berharap ini menjadi awal dari banyak kemajuan lain di kampung ini," tambah Abdul Rahman.


Lebih dari sekadar pembangunan fisik, jembatan ini menjadi simbol harapan baru, penghubung antarhati, dan bukti nyata dari kolaborasi yang tulus antara masyarakat, perusahaan, dan lembaga sosial. Keberhasilan proyek ini mencerminkan betapa besar dampak positif yang dapat tercipta ketika berbagai elemen masyarakat bersatu demi tujuan mulia: menciptakan masa depan yang lebih cerah dan berkelanjutan untuk semua.**

×
Berita Terbaru Update