Notification

×

Iklan

Iklan

Ade Supriadi Wakil Ketua DPRD Kota Bandung,Makin Pede Setelah Divaksin

Selasa, 02 Maret 2021 | 15:29 WIB Last Updated 2021-03-02T22:40:01Z
Caption : Wakil Ketua DPRD Kota Bandung, Ade Supriadi saat penyuntikan vaksin Covid-19  di Balai Kota Bandung

BANDUNG.LENTERAJABAR.COM
,--Para anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) masuk dalam daftar pemberian vaksin tahap kedua di Kota Bandung. Puluhan wakil rakyat ini tampak antusias hadir pada penyuntikan yang dilaksanakan di Balai Kota Bandung, Selasa, 2 Maret 2021.

Wakil Ketua DPRD Kota Bandung, Ade Supriadi merasakan hal berbeda setelah disuntik vaksin. Secara psikologis, dia merasa semakin percaya diri.

Ade mengaku tak merasakan efek samping yang berdampak negatif pada kondisi tubuhnya. Setelah menunggu lebih dari 30 menit, justru dia merasa badannya semakin bugar.

"Sesudahnya memang bagus ke badan ada terasa dan saya ada percaya diri. Ternyata vaksin ini benar-benar sehat ke badan, padahal ini sudah hampir sejam walaupun tadi katanya sudah disuntik tunggu 30 menit," ucap Ade usai penyuntikan vaksin.

Ade tidak memungkiri apabila sebelum divaksin sedikit merasa 'deg-degan'. Namun dia akhirnya membulatkan tekad untuk berani divaksin dengan motivasi tinggi ingin tetap sehat selama menghadapi pandemi Covid-19. 

"Karena memang saya ingin sehat. Apa pun bentuknya, dengan vaksin ini menjadi imun yang kuat," tegas politisi Partai Gerindra ini.

Untuk itu, Ade menyerukan kepada masyarakat Kota Bandung agar jangan alergi dengan vaksinasi. Program ini menurutnya sangat bagus untuk menjaga kesehatan. Bahkan, selain itu juga secara psikologis juga lebih kuat karena menambah percaya diri.

"Marilah sama-sama kita dukung program pemerintah. Niat pemerintah baik, demi kesehatan masyraakatnya. Makanya dengan vaksin ini sehingga kita menjadi orang yang sehat, tidak ketakutan dengan penyakit dan bisa bebas dari pandemi," ungkapnya.

Meski begitu, Ade tetap mengimbau apabila masyarakat yang sudah divaksin tetap disiplin protokol kesehatan. 

"Kalau protokol kesehatan itu tiada henti, jadi sampai akhir zaman prokes dijaga demi kesehatan. Jangan karena tidak ada pandemi jadi lengah. Protokol kesehatan harus tetap dilaksanakan. Demi kita juga. Karena itu sudah jadi makanan pokok istilahnya," katanya.
×
Berita Terbaru Update