Anggota Komisi III DPRD Ellin Suharliah, dan Edi Rusyandi dan Abdul Jabar Majid saat kunker ke Kantor Bank BJB Syariah Cabang Pembantu Padalarang Jl. Raya Purwakarta No. 75 |
PADALARANG.LENTERAJABAR.COM,-Komisi III DPRD Provinsi Jawa Barat,yang membidangi keuangan, meliputi: Pendapatan Asli Daerah (Pajak Daerah,
Retribusi Daerah, Hasil BUMD dan Pengelolaan Kekayaan Daerah dan Harta
lainnya yang dipisahkan, lain-lain PAD yang sah), Dana Perimbangan (PBB,
Perolehan Hak Atas Tanah dan Bangunan, Dana Alokasi Umum, Dana Alokasi
Khusus, Penerimaan Sektor Kehutanan, Pertambangan Umum dan Perikanan,
Penerimaan dari Pertambangan Minyak dan Gas Alam), Pajak Air, Pinjaman
Daerah, Perbankan, Dunia Usaha, Otorita, Pemberdayaan dan Pengembangan
BUMD, serta Penanaman Modal Asing dan Penanaman Modal Dalam Negeri, dan
lain-lain penerimaan yang sah.
Sesuai dengan tupoksinya sebagai pengawasan selain budgeting dan kegislasi anggota Komisi III DPRD Provinsi Jawa Barat, Abdul Jabar Majid, Ellin
Suharliah, dan Edi Rusyandi, melakukan kunjungan kerja (kunker) ke Kantor Bank
BJB Syariah Cabang Pembantu Padalarang Jl. Raya Purwakarta No. 75, Blok Sindang Palay No.Ds, Kertamulya, Padalarang, Kabupaten Bandung Barat.
Menurut para legislator ini adapun
maksud dan tujuan kunjungan kerja kali ini ialah, dalam rangka evaluasi
mitra kerja Komisi sampai dengan triwulan II Tahun 2020, dan memantau Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) di Kabupaten Bandung Barat.
Pada
kesempatan kali ini Anggota Komisi III DPRD Provinsi Jawa Barat, Abdul
Jabar Majid, mengatakan Bank BJB Syariah ini merupakan satu kesatuan
daripada Bank BJB Konvensional, sehingga untuk terus memajukan Bank BJB
Syariah diperlukannya konsolidasi antar BJB didalamnya.
"BJB Syariah merupakan satu kesatuan daripada Bank BJB, sehingga harus adanya konsolidasi didalamnya, dengan kata lain berkembang nya BJB Syariah menjadi bagian Bank BJB Konvensional juga" tutur politisi dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini.
Abdul Jabar juga memeberi masukan terhadap BJB Konvensional untuk memberikan permodalan yang cukup terhadap BJB Syariah, hal ini dikarenakan BJB Syariah merupakan badan usaha yang harus memiliki modal yang kuat untuk bisa bersaing dengan perbankan syariah lainnya.
Selain itu Abdul Jabar juga mengatakan, Provinsi Jawa Barat merupakan Provinsi yang didalamnya bermayoritas beragama Islam, ini bisa dijadikan modal bagi BJB Syariah bisa lebih berkembang lagi, dan kesempatan ini harus dimaksimalkan lagi oleh BJB Syariah.
"Provinsi Jawa Barat ini kan memiliki masyarakat muslim yang besar, dan otomatis keinginan masyarakat untuk memakai perbankan syariah juga tinggi, terakhir kita tahu bahwa survey menunjukan masyarakat yang paling aware terhadap syariah itu masyarakat Jawa Barat, ini harus diperhatikan oleh BJB sebagai modal pengembangan BJB Syariah" Pungkas wakil rakyat daerah pemilihan (dapil) Jabar 9 Kabupaten Bekasi ini.(Rie/Red)
"BJB Syariah merupakan satu kesatuan daripada Bank BJB, sehingga harus adanya konsolidasi didalamnya, dengan kata lain berkembang nya BJB Syariah menjadi bagian Bank BJB Konvensional juga" tutur politisi dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini.
Abdul Jabar juga memeberi masukan terhadap BJB Konvensional untuk memberikan permodalan yang cukup terhadap BJB Syariah, hal ini dikarenakan BJB Syariah merupakan badan usaha yang harus memiliki modal yang kuat untuk bisa bersaing dengan perbankan syariah lainnya.
Selain itu Abdul Jabar juga mengatakan, Provinsi Jawa Barat merupakan Provinsi yang didalamnya bermayoritas beragama Islam, ini bisa dijadikan modal bagi BJB Syariah bisa lebih berkembang lagi, dan kesempatan ini harus dimaksimalkan lagi oleh BJB Syariah.
"Provinsi Jawa Barat ini kan memiliki masyarakat muslim yang besar, dan otomatis keinginan masyarakat untuk memakai perbankan syariah juga tinggi, terakhir kita tahu bahwa survey menunjukan masyarakat yang paling aware terhadap syariah itu masyarakat Jawa Barat, ini harus diperhatikan oleh BJB sebagai modal pengembangan BJB Syariah" Pungkas wakil rakyat daerah pemilihan (dapil) Jabar 9 Kabupaten Bekasi ini.(Rie/Red)