BANDUNG,LENTERAJABAR.COM-Pemilu 2019 adalah pemilu serentak. Pemilih akan mencoblos Presiden dan Wakil Presiden, DPD, DPR RI, DPRD Provinsi, serta DPRD Kabupaten/Kota.
Peristiwa itu akan berlangsung setahun lagi dari sekarang. Oleh karena itu, peserta pemilu dan masyarakat harus mempersiapkan diri, agar proses demokrasi itu berjalan lancar.
Demikian antara lain dikemukakan Ketua KPU Jabar Yayat Hidayat pada acara Pagelaran Gelar Seni dan Budaya menyongsong setahun Pemilu Serentak 2019 di halaman KPU Jabar Jl. Garut, Bandung, Sabtu (21/4). Kegiatan itu dihadiri ratusan orang perwakilan parpol, OPD, Ormas, LSM, dan warga sekitar.
Menurut Yayat, untuk pendaftaran calon presiden dimulai Agustus tahun ini, dan prosesnya merupakan kewenangan KPU RI. Untuk pemilihan DPD, KPU Jabar membuka pendaftaran atau penerimaan berkas dukungan bakal calon mulai 22 hingga 26 April 2018.
"Pelayanan dimulai pk. 08.00 sampai dengan pk. 16.00, sedangkan hari terakhir atau 26 April 2018 pendaftaran dibuka hingga pk. 24.00," katanya.
Terkait pendaftaran calon anggota DPR, DPRD Provinsi, dan DPRD Kabupaten/Kota dimulai 4 Juli 2018 selama dua minggu "Semua parpol peserta pemilu diharap mulai melakukan penjaringan," sebut Yayat.
Untuk memfasilitasi proses tersebut, KPU membuat tag line "Pemilih Berdaulat, Negara Kuat". Maksudnya, kata Yayat, KPU sangat memperhatikan hak-hak pemilih. Pemilih dalam pemilu didongkrak dengan asupan informasi tentang pemilu, regulasi, dan kontestan, agar mereka memiliki kedaulatan.
Pemilih berdaulat tidak akan terjajah money politic, intimidasi, dan bujuk rayu. Pemilih yang berdaulat akan memilih secara obyektif. Dengan demikian, penyelenggara negara yang terpilih akan kuat.
Kemeriahan pagelaran seni budaya, diwarnai tampilan musik angklung, tarian tradisional, dan pembagian door prize. Namun kemeriahan ternyata tidak hanya terjadi di KPU Jabar, tetapi juga di 27 KPUD Kabupaten/Kota se-Jawa Barat. Bahkan di sejumlah daerah berlangsung semalam suntuk dengan menampilkan kesenian tradisonal wayang golek.(Red/Rls)
Peristiwa itu akan berlangsung setahun lagi dari sekarang. Oleh karena itu, peserta pemilu dan masyarakat harus mempersiapkan diri, agar proses demokrasi itu berjalan lancar.
Demikian antara lain dikemukakan Ketua KPU Jabar Yayat Hidayat pada acara Pagelaran Gelar Seni dan Budaya menyongsong setahun Pemilu Serentak 2019 di halaman KPU Jabar Jl. Garut, Bandung, Sabtu (21/4). Kegiatan itu dihadiri ratusan orang perwakilan parpol, OPD, Ormas, LSM, dan warga sekitar.
Menurut Yayat, untuk pendaftaran calon presiden dimulai Agustus tahun ini, dan prosesnya merupakan kewenangan KPU RI. Untuk pemilihan DPD, KPU Jabar membuka pendaftaran atau penerimaan berkas dukungan bakal calon mulai 22 hingga 26 April 2018.
"Pelayanan dimulai pk. 08.00 sampai dengan pk. 16.00, sedangkan hari terakhir atau 26 April 2018 pendaftaran dibuka hingga pk. 24.00," katanya.
Terkait pendaftaran calon anggota DPR, DPRD Provinsi, dan DPRD Kabupaten/Kota dimulai 4 Juli 2018 selama dua minggu "Semua parpol peserta pemilu diharap mulai melakukan penjaringan," sebut Yayat.
Untuk memfasilitasi proses tersebut, KPU membuat tag line "Pemilih Berdaulat, Negara Kuat". Maksudnya, kata Yayat, KPU sangat memperhatikan hak-hak pemilih. Pemilih dalam pemilu didongkrak dengan asupan informasi tentang pemilu, regulasi, dan kontestan, agar mereka memiliki kedaulatan.
Pemilih berdaulat tidak akan terjajah money politic, intimidasi, dan bujuk rayu. Pemilih yang berdaulat akan memilih secara obyektif. Dengan demikian, penyelenggara negara yang terpilih akan kuat.
Kemeriahan pagelaran seni budaya, diwarnai tampilan musik angklung, tarian tradisional, dan pembagian door prize. Namun kemeriahan ternyata tidak hanya terjadi di KPU Jabar, tetapi juga di 27 KPUD Kabupaten/Kota se-Jawa Barat. Bahkan di sejumlah daerah berlangsung semalam suntuk dengan menampilkan kesenian tradisonal wayang golek.(Red/Rls)