Notification

×

Iklan

Iklan

Persaingan Semakin Ketat PT Pos Tingkatkan Layanan Jasa Pengiriman

Senin, 09 April 2018 | 17:20 WIB Last Updated 2018-04-09T10:23:30Z
BANDUNG,LENTERAJABAR.COM-Maraknya perusahaan jasa kiriman melalui layanan daring (online) membuat persaingan usaha semakin sengit,setiap pihak berusaha memberikan layanan prima kepada para konsumen.

Kepala Kantor Pos Kota Bandung, Hendra Sari menuturkan, barang ekspedisi yang paling banyak dikirim keluar kota. Itu artinya, potensi padagang online di Jawa Barat cukup tinggi.

"Jumlahnya antara lebih banyak yang keluar Kota Bandung. Perbandingannya 60:40 dengan yang masuk. Memang pedagang online paling banyak di Kota Bandung untuk Indonesia," katanya usai Seminar Bisnis Online Pejuang Online di Kantor Dinas Koperasi Jawa Barat, Jalan Soekarno-Hatta, Kota Bandung, Minggu (8/4/2018).

Dikatakannya, mayoritas barang yang dikirim dari Kota Bandung tujuannya Jakarta mencapai 60 persen. Sisanya di sekitar pulau Jawa dan wilayah Indonesia lainnya.

Melihat perkembangan tersebut, PT Pos Indonesia berupaya melakukan berbagai perbaikan dan inovasi untuk mendorong pedagang online. Mulai dari meningkatkan kualitas sampai memberikan harga khusus dan kompetitf bagi para pedagang online.

"Saat ini pedagang online dihadapkan banyak pilihan ekspedisi, baik milik swasta maupun perusahaan luar negeri. Dalam menyikapinya, kita meningkatkan kualitas pelayanan, termasuk mengajak menjadi agen pos," katanya.

Diakuinya, PT Pos Indonesia tidak dapat berjalan sendiri. Karena itu, PT Pos ikut merangkul dan bermitra dengan masyarakat. Terlebih dapat investasi jangka panjang yang simpel bagi pihaknya.

"Ada lebih dari 100 agen pos sudah hadir di Kota Bandung, dan komisi yang didapatkan cukup besar hingga 22,5 persen. Ada juga agen pos yang omsetnya sudah mencapai ratusan juta rupiah," ujarnya.

Pada kesempatan yang sama, Founder Pejuang Online, Tanto Surioto mengaku tengah berusaha mengubah mindset dari berdagang secara konvensional menjadi online. Mengingat potensi keuntungan pedagang online yang lebih besar.

"Kita mengajak bagaimana agar berpindah dari pedagang konvensional menjadi online, karena keuntungan atau profitnya yang menggiurkan. Anggota pejuang online saat ini ada sekitar tiga ribu jumlahnya," pungkasnya.(Red/Rls)
×
Berita Terbaru Update