Notification

×

Iklan

Iklan

OJK Gelar Literasi Budaya Indonesia dan Tampilkan BJ Habibie pembicara

Sabtu, 29 Juli 2017 | 18:23 WIB Last Updated 2017-07-29T11:23:40Z
BANDUNG,LENTERAJABAR.COM - Otoritas Jasa Keuangan (OJK) menyelenggarakan kegiatan kuliah umum “Learn From The Leader” dengan pembicara Presiden ke tiga Indonesia BJ Habibie. Selain itu, dimeraihkan dengan pagelaran wayang golek dan lomba tari tradisional dengan konsep pesta rakyat, di Halaman Parkir Belakang Kampus Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) Bandung, Sabtu (29/7/2017).

 Dalam kuliah umumnya, Habibie menjelaskan pentingnya sumber daya manusia dalam membangun bangsa Indonesia. Habibie juga mengatakan budaya memiliki peran penting dalam membangun SDM yang unggul.

Menurut Habibie Budaya menjadi karakter bangsa yang bukan hanya sekadar dilihat dari pemahaman soal ilmu pengetahuan dan teknologi. "Jadi kalau mau meningkatkan SDM yang unggul, harus perhatikan bukan saja teknologi tapi perilakunya. Perilaku ditunjukan dengan budaya," kata Habibie

Meski budaya yang perlu ditingkatkan, kata BJ Habibie, bukan berarti budaya dapat mendominasi segala hal. Proses pembudayaan itu mesti terpadu untuk menghasilkan produktivitas dan kreativitas. Tidak hanya melestarikan budaya, pagelaran wayang golek juga dipilih OJK sebagai sarana edukasi kepada masyarakat luas mengenai literasi keuangan.

Salah seorang putra Almarhum Abah Asep Sunandar Sunarya, Dadan Sunandar Sunarya mengatakan, semakin meredup dan pudarnya wayang golek diakibatkan oleh gencarnya serbuan budaya barat yang masuk ke dalam kehidupan sehari-hari masyarakat Indonesia, terutama kawula muda. Dadan merasa prihatin ketika generasi muda Indonesia,

"Khususnya Jawa Barat, lebih mengenal budaya Korea dan barat, dibandingkan dengan budaya daerahnya sendiri," ujar Dadan.

Keadaan yang cukup memprihatinkan ini, menurut Dadan juga diperparah oleh semakin memudarnya nilai-nilai budaya timur dalam kehidupan masyarakat Indonesia. Padahal, budaya ini sangat berkaitan erat dengan peradaban manusia.

Sehingga, agar peradaban suatu bangsa tidak hancur, maka harus kembali pada budaya sendiri. Untuk itu, bersama 13 saudara kandung lainnya, Dadan terus berusaha untuk memelihara dan membesarkan pagelaran wayang golek sebagai budaya khas Jawa Barat.(Red/Adk)
×
Berita Terbaru Update