"Revitalisasi tahap dua untuk anggaran sekitar Rp 12 miliar, termasuk untuk amphitheater di gerbang utama. Kendalanya kita harus merelokasi pedagang bunga potong dan tanaman hias," ungkap Kepala Dinas Perumahan Kawasan Pemukiman Prasarana Sarana Utilitas Pertanahan dan Pertamanan (DPKP3) Kota Bandung, Arief Prasetya kepada wartawan di , Kota Bandung, Selasa (30/5).
Menurutnya terkait persoalan merelokasi pedagang, pihaknya sudah menginformasikan melalui surat edaran dan sosialisasi sesuai prosedur.
Sedangkan tower di taman tersebut, Arief mengungpkan, pembangunannya akan dilakukan pada tahap akhir revitalisasi. Pembangunan tower juga akan mengajak pihak swasta sehingga tidak memakai Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Bandung.
"Tower nanti di tahap akhir, itu pun kalau ada pihak ketiga yang berminat. Perjalanannya juga panjang untuk pembangunan tower karena harus menyesuaikan perda terlebih dahulu," katanya.
Pembangunan tower tersebut, berfungsi dalam rangka menambah kelengkapan sarana dan prasarana rekreasi dan juga sebagai penanda atau ikon suatu kawasan.
Selain itu, untuk taman-taman lain yang ada di Kota Bandung, sejauh ini masih dalam tahap pelelangan. Sementara anggaran untuk setiap taman yakni Taman Babakan Siliwangi (Baksil) Rp 12 miliar, Alun-alun Cibiru Rp 10 miliar dan Alun-alun Cicendo Rp 10 miliar.
Arief berharap, dengan semakin banyaknya taman dan ruang publik maka dapat dimanfaatkan dengan seoptimal mungkin. Termasuk ruang sosial warga Kota Bandung dengan berbagai fasilitas yang telah dipersiapkan Pemkot Bandung.
"Harapan ke depan masyarakat Kota Bandung dapat lebih mudah mengakses dan memanfaatkan ruang publik yg nyaman dan lengkap seperti bangku, lampu, taman toilet, tempat sampah, wifi, charger station di Kota Bandung,"pungkasnya.(Red/Adk)
