Notification

×

Iklan

Iklan

Pemkot Gelar Rapat Koordinasi Bahas Penanggulangan Kemiskinan

Jumat, 31 Maret 2017 | 17:25 WIB Last Updated 2017-03-31T10:25:33Z
BANDUNG,LENTERAJABAR.COM - Data jumlah masyarakat miskin di Kota Bandung yang dimiliki Dinas Sosial (Dinsos) dan Penanggulangan Kemiskinan Kota Bandung berbeda dengan data yang dimiliki Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bandung, Yossi Irianto.

Jika Dinsos dan Penanggulangan Kemiskinan mencatat jumlah masyarakat miskin Kota Bandung sebanyak 63.282 jiwa. Sedangkan data yang dimiliki Sekda sebanyak 447.170 jiwa.

Perbedaan data ini mengemuka dalam Rapat Koordinasi Penanggulangan Kemiskina dan Sinkronasi Data Warga Miskin Kota Bandung, di Hotel Grand Asrilia, Jl Peta, Kota Bandung, Jumat (31/3/2017).

Sebelumnya dijelaskan oleh Sekertaris Daerah Kota Bandung, Yossi Irianto, mengenai jumlah masyarakat miskin di Kota Bandung yang berjumlah 447,170 jiwa. jumlah tersebut termasuk dengan masyarakat yang rawan kemiskinan atau lainnya.

Namun untuk jumlah data yang dimiliki Kepala Dinsos dan Penanggulangan Kemiskinan, Tono Rusdiantono mengatakan, jumlah 63.282 jiwa tersebut, merupakan masyarakat miskin Kota Bandung yang diprioritaskan untuk segera ditolong. Dengan kata lain jumlah data masyarakat miskin yang disebutkan adalah masyarakat yang secara pengukuran sangat rentan.

"Itu SK kementrian Sosial (Kemensos) di anggap itu adalah warga sangat miskin yang harus kita selesaikan 63.262, jadi itu saya angap emergency, harus di tolong, kalau di desil itu sangat miskin, sisanya rentan dan sangat miskin, jadi jumlah tidak akan sama dengan pak Sekda yang sekitar 400 juta itu," ujarnya.

Ia pun mempertegas kembali bahwa jumlah yang dimilikinya tidak akan serupa dengan yang dimiliki oleh Yossi, dimana jumlah tersebut ia dapatkan secara global.

"Itu kan data global satu kota Bandung sesuai dengan LKPJ, nah itu kan ada rinciannya nanti itu apa aja," jelasnya. Oleh karena itu, Rapat Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan dan Sinkronasi Data Warga Miskin Kota Bandung, dirasa sangat penting. Mengingat ada beberapa perbedaan jumlah. "Maka sinkronasi ini penting, jangan sampai saya beda, dengan pak sekda juga beda," katanya.

‎Tono kembali menjelaskan, Menanggapi terkait edukasi kepada PMKS dan masyarakat yang ia sudah bicarakan dengan Yossi, dikatakan bahwa kedepan pihaknya akan melakukan kampanye untuk melarang masyarakat, serta akan memperbanyak panti-panti, agar masyarakat tidak memberikan sejumlah bantuan atau pemberian kepada PMKS jalanan khususnya.

"Kan PMKS kerjanya meminta-minta, di liat sama saya pura-pura cacat, terus di rumahnya ternyata punya kemampuan dan berdaya, bisa jalan, berfikir, saya kedepan akan membuat kampanye tidak boleh memberikan sepeserpun di jalan," katanya.

Sedangkan mengenai progres Puskesos, dikatakannya, saat ini pembangunan sudah mencapai sekitar 60%, pada bulan September atau Oktober tahun 2017, akan segera diresmikan oleh Wali Kota Bandung, Ridwan Kamil.

‎"Progres puskesos Insyaallah sudah 60% lah, tahun ini september akan diresmikan oleh Pak Walikota, September atau Oktober," ungkapnya.

Untuk penyelesaian Puskesos, dikatakan akan menghabiskan anggaran sekitar Rp 13,5 miliar, dengan daya tampung belum bisa ia pastikan. Namun untuk luas Puskesos sekitar 7,1 hektar. ‎(Red/Adk)
×
Berita Terbaru Update