
Caption : Anggota Komisi I DPRD Jawa Barat Tedy Rusmawan
BANDUNG.LENTERAJABAR.COM, – Anggota Komisi I DPRD Jawa Barat Tedy Rusmawan mendesak pemerintah daerah di tingkat provinsi maupun kabupaten/kota untuk segera mempercepat pemetaan titik rawan bencana serta melakukan sosialisasi langsung kepada warga. Menurutnya, Jawa Barat memasuki masa kritis seiring meningkatnya intensitas hujan, terutama di Bandung Raya yang mengalami tekanan alih fungsi lahan.
Lebih lanjut dikatakan Tedy yang juga Sekretaris Fraksi PKS DPRD Provinsi Jawa Barat ini menegaskan bahwa tanpa langkah antisipasi yang serius, risiko banjir dan longsor dapat meningkat tajam, mengingat banyak wilayah memiliki topografi sensitif.
“Bandung Raya harus dipetakan, tiap kota di Jawa Barat juga. Sosialisasikan titik-titik mana saja yang punya potensi. Jangan sampai bencana terjadi tanpa antisipasi,” ujar Tedy dalam keterangan yang diterima, Selasa (2/11/2025).
Ia menyoroti kawasan Pangalengan, Kabupaten Bandung, sebagai contoh nyata daerah dengan tekanan alih fungsi lahan tinggi. Pembabatan kebun dan pohon secara masif disebut memperbesar ancaman bencana hidrometeorologi
“Selama ini gubernur sudah mengingatkan pentingnya menjaga lingkungan. Itu harus didukung semua pihak, karena kerusakan lahan langsung berdampak pada risiko banjir dan longsor,” tuturnya.
Meski sejumlah program mitigasi sudah berjalan, Tedy menilai pelaksanaannya masih sporadis dan belum terkoordinasi kuat. Ia menekankan perlunya inisiasi gerakan besar yang lebih merata dan sistematis, bukan hanya kegiatan musiman.
“Program seperti Mapag Hujan atau kesiapan bencana harus diperkuat lewat surat edaran dan koordinasi lebih dekat,” kata Tedy wakil rakyat dari daerah pemilihan Jabar 1 meliputi Kota Bandung dan Kota Cimahi.
Ia menambahkan bahwa penguatan antisipasi bencana membutuhkan pemetaan detail, sosialisasi intensif kepada masyarakat, pengawasan ketat terhadap alih fungsi lahan, serta koordinasi lintas sektor menghadapi curah hujan tinggi.
DPRD Jawa Barat berharap penguatan langkah-langkah ini dapat menekan risiko banjir dan longsor di berbagai daerah, sekaligus memastikan masyarakat lebih siap menghadapi cuaca ekstrem.(Adv)