Caption :Anggota Fraksi Partai Gerindra DPRD Jabar Dapil Kabupaten Bandung,Brigjen (Purn),H.Taufik Hidayat,SH.MH. (foto Istimewa)
KABUPATEN BANDUNG.LENTERAJABAR.COM,- Peringatan Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) yang jatuh pada 2 Mei setiap tahunnya menjadi momentum penting untuk merenungkan kembali arah dan kualitas pendidikan di Indonesia .
Anggota Fraksi Partai Gerindra DPRD Jabar Dapil Kabupaten Bandung,Brigjen (Purn),H.Taufik Hidayat,SH.MH menyampaikan bahwa Hardiknas bukan hanya peringatan seremonial, tetapi juga ajang refleksi mendalam atas capaian dan tantangan dalam dunia pendidikan.
Peringatan Hari bersejarah itu, tentunya harus menjadi spirit dalam memperbaiki kualitas pendidikan. Adapun program teknis itu disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan di daerah.
Bagi Jabar, khususnya di wilayah Kabupaten Bandung, momentum Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas) , harus menjadi spirit membangun pemerataan melalui upaya memperluas sarana dan prasarana untuk jenjang sekolah SMA dan SMK.
Lebih lanjut dikatakan Kang Taufik “Hardiknas adalah waktu yang tepat bagi kita semua - pemerintah, pendidik, orang tua, dan siswa - untuk bersama-sama mengevaluasi sejauh mana sistem pendidikan kita mampu membentuk generasi yang unggul, berkarakter, dan siap menghadapi masa depan,” tutur legislator partai berlambng kepala burung garuda ini.
Menurut wakil rakyat dari daerah pemilihan Jabar 2 Kabupaten Bandung ini.dari penelusuran di lapangan, melalui peran Kepala Daerah setempat dalam hal ini Bupati Kabupaten Bandung telah mempunyai program yang konkret untuk memajukan mutu pendidikan Salah satu program itu, adalah kegiatan belajar pagi.
Kegiatan belajar pagi, jelas Taufik itu membutuhkan ketersediaan sarana dan prasarana pendidikan yang cukup, diantaranya Ruang Kelas Baru (RKB).
Sehubungan dengan hal itu, program prioritas dari Gubernur Jabar yaitu peningkatan anggaran untuk RKB, diharapkan dapat dialokasikan di seluruh Kecamatan di wilayah Kabupaten Bandung, terutama Kecamatan yang belum ada sekolah Negeri baik SMA maupun SMK.
RKB, yang nanti dibuat diharapkan bisa dibangun di daerah dengan indeks daya beli minim." jika hal ini bisa diwujudkan siswa dari keluarga yang mempunyai keterbatasan ekonomi dapat menyelesaikan pendidikan di jenjang SMA /SMK" kata Taufik.
Taufik, dalam keterangannya mengatakan guna mewujudkan pendidikan bermutu, di beberapa Kecamatan yang belum ada sekolah Negeri khususnya SMK Negeri, untuk pembentukan SMK baru harus disesuaikan dengan potensi yang ada di wilayah itu, terutama untuk menyiapkan jurusan di SMK tersebut.
Jurusan di SMK baru itu, harus disesuaikan dengan potensi yang ada di wilayah itu . Hal ini, dimaksudkan agar lulusan SMK bisa terserap di dunia kerja.
Pembentukan sekolah kejuruan baru , jelas Taufik yang dibutuhkan di wilayah Kabupaten Bandung, itu beragam.
Sebagai salah satu gambaran saja, ujar Taufik untuk di wilayah Ciwidey, jika akan dibangun SMK baru, jurusan yang cocok dibangun adalah jurusan pertanian dan pariwisata.
Sektor pendidikan merupakan investasi jangka panjang yang harus menjadi tanggung jawab bersama. Transformasi pendidikan di Jawa Barat, lanjutnya, harus dilakukan secara sungguh-sungguh melalui program-program yang akuntabel.
Seperti revitalisasi kurikulum berbasis karakter dan budaya, peningkatan kompetensi guru, pengawas, kepala sekolah, serta pembangunan ruang kelas baru (RKB) dan unit sekolah baru (USB).(Red/AdPar)