Notification

×

Iklan

Iklan

DPRD Terima Audiensi Baznas Terkait Gedung

Selasa, 28 Maret 2023 | 18:57 WIB Last Updated 2023-03-30T10:55:32Z

Ket Foto: Komisi D DPRD Kota Bandung melakukan audensi bersama dengan Baznas Kota Bandung, di Ruang Komisi D DPRD Kota Bandung, Selasa (28/3/2023).Dani/Humpro DPRD 

BANDUNG.LENTERAJABAR.COM
,- Komisi D DPRD Kota Bandung melakukan audensi bersama dengan Baznas Kota Bandung, di Ruang Komisi D DPRD Kota Bandung, Selasa (28/3/2023).

Audensi dipimpin langsung Ketua Komisi D, H. Aries Supriyatna, S.H., M.H., dan dihadiri Sekretaris Komisi D, Drs. Heri Hermawan, serta anggota Komisi D, H. Andri Rusmana, S.Pd.I., Hasan Faozi, S.Pd., Hj. Salmiah Rambe, S.Pd.I., M.Sos., H. Erwin, S.E., drg. Susi Sulastri., dan Yoel Yosaphat, S.T. Audensi tersebut dilaksanakan secara langsung dan juga melalui daring.

Aries mengatakan, audensi tersebut merupakan pembahasan audensi yang sudah tertunda sebelumnya. Ketua Baznas Kota Bandung Dr. Akhmad Roziqin menyampaikan beberapa hal, yakni mengenai gedung yang dipakai oleh Baznas saat ini bukanlah milik sendiri, sehingga meminta dukungan dari Komisi D agar dapat mengupayakan gedung yang lebih presentatif dan jelas kepemilikannya.

Pada persoalan gedung, Ketua Komisi D, Aries Supriyatna mengatakan jika permohonan pengalokasian status gedung harus menyelesaikan terlebih dahulu antara pemkot dengan pemilik gedungnya. Lalu, Pemkot Bandung bisa memberikan solusi tempat untuk Baznas dengan lokasi di Puskesos bersama Dinas Sosial Kota Bandung.

"Kami menyepakati jika Baznas memiliki gedung sendiri, namun untuk saat ini telah diberikan solusi untuk tempat Baznas bisa berlokasi di Dinas Sosial, untuk mengoptimalkan kebermanfaatan gedung,” ujarnya. 

Selain itu pada tahun 2022 Baznas menargetkan 21.000 penerima manfaat, dan terealisasi lebih dari 63.000. Saat ini terdapat program rutin di bulan suci Ramadan yang telah dilaksanakan di 5 kecamatan yani dengan penyaluran santunan bagi marbot, guru ngaji, lansia, dan anak yatim. 

Aries memberikan saran agar penyaluran zakat kepada fakir miskin bisa lebih optimal, terutama terhadap kaum miskin ekstrim.

"Pengumpulan zakat ini bisa berkontribusi terhadap penanggulangan kemiskinan. Di Kota Bandung sendiri terdapat masyarakat yang dikatakan miskin ekstrim. Untuk itu dimohon adanya penyingkronan untuk fakir ini supaya dapat benar-benar mengangkat para fakir. Jika Baznas dapat mensosialisasikan kepada masyarakat maka akan timbul kepercayaan dari masyarakat. Baznas mempunyai tugas bagaimana anggaran setiap tahunnya mampu menuntaskan miskin ekstrim di Kota Bandung, mungkin untuk ke depannya koordinasi dengan Dinas Sosial untuk pengentasan miskin ektrim harus terealisasi," kata Aries.*

×
Berita Terbaru Update