Notification

×

Iklan

Iklan

Komitmen Pemprov Jabar Didukung DPRD untuk Kembangkan Ekosistem Kendaraan Listrik

Rabu, 09 November 2022 | 20:02 WIB Last Updated 2022-11-10T03:42:50Z

Caption : Ketua Komisi I DPRD Jawa Barat   Bedi Budiman, (kedua kiri) bersama Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat Setiawan Wangsaatmaja (rompi kuning) pada acara seminar University of Nottingham UK dengan tema " Pentahelix ", bertempat di gedung sate Kota Bandung

BANDUNG.LENTERAJABAR.COM
,- Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Barat terus mendukung ekosistem keberlangsungan kendaraan listrik di Jabar. 

Upaya ini pun dilakukan secara Pentahelix dengan melibatkan akademisi, dunia usaha, komunitas, media, dan unsur pemerintahan. Dari unsur akademisi, Pemda Provinsi Jabar salah satunya menggaet University of Nottingham UK. 

Kebersamaan kedua belah pihak adalah dalam rangka pengembangan unit kendaraan listrik itu sendiri.Ini penting, karena seiring bertambahnya jumlah penduduk Jabar, maka penggunaan kendaraan pun akan terus bertambah. 

Ketua Komisi I DPRD Jawa Barat  Dr. Bedi Budiman, S.IP., M.Si mengaku legislatif mendukung terwujudnya migrasi kendaraan dari energi fosil ke listrik. Namun hal itu pun tetap membutuhkan persetujuan rakyat ungkapnya  pada acara seminar University of Nottingham UK dengan tema " Pentahelix ", bertempat di gedung sate Kota Bandung.Rabu (9/11/2022). 

Ia pun menyebut, bahwa penggunaan kendaraan listrik adalah demi menghadirkan transportasi yang murah dan efisien,kata Bedi wakil rakyat daerah pemilihan (dapil) Jabar XIII meliputi Kabupaten KuninganN, Kabupaten Ciamis, Kota Banjar dan Kabupaten Pangandaran ini. 

Di samping itu, Bedi inginkan mendatang Indonesia khususnya Jabar dapat berdikari dan mandiri dalam pengembangan ekosistem kendaraan listrik ini. Maka momen kolaborasi bersama University of Nottingham harus dimanfaatkan sebaik mungkin. 

"Kami berharap agar ke depan, ketergantungan kita terhadap luar negeri bisa tertangani," tutur politisi partai berlambang banteng moncong putih ini . 

Sementara itu Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat Setiawan Wangsaatmaja mengatakan, efek samping dari masifnya penggunaan kendaraan adalah polusi akibat emisi kendaraan berbahan bakar minyak (BBM). Maka upaya penurunan emisi di bidang transportasi yakni lewat konversi ke kendaraan listrik dan penggunaan energi baru terbarukan (EBT). 

Berdasarkan data dari Open Data Jabar, jumlah kendaraan bermotor di Jabar pada tahun 2021 sebanyak 16,3 juta unit. Adapun hingga saat ini jumlah kendaraan listrik di Jabar baru sekitar 545 unit. 

Pemda Provinsi Jabar juga terus berupaya menghadirkan energy supply untuk kendaraan listrik. Beberapa waktu lalu, Pemda Provinsi Jabar bersama PLN Unit Induk Distribusi Jawa Barat (UID Jabar) telah meluncurkan 104 SPKLU yang tersebar di seluruh wilayah Jawa Barat. 

Di samping itu dukungan baik terhadap industri, ataupun pengrajin kendaraan custom, atau bengkel konversi kendaraan konvensional menjadi kendaraan listrik juga terus dilakukan, yakni dengan standardisasi dan sertifikasi. 

" Capacity building untuk sumber daya, kemudian juga penting dalam mengembangkan kendaraan listrik di Jabar,"ungkap Setiawan.(Rie/Red)


×
Berita Terbaru Update