Notification

×

Iklan

Iklan

Wawali Yana Ingatkan Pedagang Pasar Disiplin Protokol Kesehatan

Rabu, 06 Oktober 2021 | 16:16 WIB Last Updated 2021-10-08T00:45:04Z

Caption : Wakil Wali Kota Bandung, Yana Mulyana (tengah) inisiator gerakan Bandung Merdeka Dari Covid-19, Asep Warlan Yusuf  saat memberian paket.(foto istimewa)

BANDUNG.LENTERAJABAR.COM
,-- Wakil Wali (Wawali)  Kota Bandung, Yana Mulyana tak hentinya mengingatkan agar warga tetap disiplin menerapkan protokol kesehatan. Utamanya, terkait penggunaan masker dan menjaga kebersihan tangan sebagai tameng individu.

Yana menuturkan, saat ini kondisi penanganan pandemi Covid-19 di Kota Bandung sudah terkendali dengan baik. Namun, hal itu tak lantas membuat abai terhadap protokol kesehatan.

Untuk itu, Yana sangat berterima kasih kepada tim dari gerakan Bandung Merdeka Dari Covid-19 yang berkenan untuk berkolaborasi memberikan bantuan masker dan handsanitizer. Di samping membutuhkan fungsinya, pembagian masker juga sebagai simbolis bahwa disiplin protokol kesehatan (prokes) jangan sampai menurun.

“Ini adalah salah satu ikhtiar kita. Karena protokol kesehatan, salah satunya penggunaan masker menjadi sangat penting agar terhindar dari paparan virus,” ucap Yana saat pembagian masker di Pasar Sederhana, Rabu, 6 Oktober 2021.

Khusus para pedagang, Yana menegaskan, protokol kesehatan menjadi sangat penting. Sebab, para pengunjung pasar tidak terdeteksi latar belakang kesehatannya. 

Sebagai langkah pertama, sambung Yana, para pedagang wajib disiplin menerapkan protokol kesehatan sebagai proteksi diri.

“Mudah-mudahan dengan pembagian masker, para pedagang  bisa melindungi dirinya. Karena kita tidak pernah tahu pembeli datang dari zona apa. Jadi bisa melindungi dirinya sendiri dengan protokol kesehatan,” ujarnya.

Yana mengungkapkan, dari pemantauan di lapangan dan survei Dinas Kesehatan, saat ini disiplin protokol kesehatan di tengah masyarakat sedikit menurun. Utamanya soal penggunaan masker ketika beraktivitas.

Yana mencontohkan, di sejumlah negara saat ini kembali terjadi lonjakan kasus paparan Covid-19. Padahal negara tersebut telah mencapai angka vaksinasi yang sangat tinggi. Hal itu akibat warganya terlena dan mengabaikan protokol kesehatan (prokes).

Ditambahkan Yana disiplin prokes 5M yaitu Memakai Masker,Mencuci tangan pakai sabun di air mengalir,Menjaga Jarak,Menjauhi kerumunan dan Mengurangi aktifitas tetap diterapkan,tuturnya seraya menginggatkan Jangan abai, jangan euphoria, tetap saja prokes. Karena meskipun nanti vaksin selesai 100 persen, kita tetap harus adaptasi dengan kebiasaan baru. Salah satunya penggunaan masker,” jelasnya.

Sementara itu, inisiator gerakan Bandung Merdeka Dari Covid-19, Asep Warlan Yusuf mengaku menyediakan 2.000 paket protokol kesehatan yang terdiri dari masker dan handsanitizer. Serta 100 paket sembako yang khusus dibagikan di Pasar Sederhana.

”Selain di pasar, target lainnya yaitu DKM atau masjid dan tempat-tempat yang berpotensi ada kerumunan seperti sekolah,” kata Asep.

Menurut Asep, gerakan Bandung Merdeka Dari Covid-19 ini sebagai pemantik kesadaran masyarakat untuk bergandengan tangan bersama pemerintah menangani pandemi Covid-19. Sebelumnya, gerakan ini sudah melaksanakan doa bersama dan penggalangan dana melalui konser amal.

Oleh karenanya, selain dari 5 M, ungkap Asep, dalam rangka penanganan Covid-19 juga sekaligus mengampanyekan tambahan 3M. Yakni Mau divaksin, Membantu sesama, dan Memperkuat doa.

“Kami ingin memperluas interaksi dengan yang lain. Makanya itu mau divaksin. Kemudian ketujuh membantu sesama dan memperkuat doa. Tambahan ini untuk membangun kebersamaan dengan masyarakat lain,” pungkas guru besar Uniiversitas Parahyangan (Unpar) ini.(Ferry Ardiansyah) 


×
Berita Terbaru Update