Notification

×

Iklan

Iklan

Kota Bandung Masuk Zona Oranye,Warga Diminta Tetap Disiplin Prokes

Rabu, 11 Agustus 2021 | 20:24 WIB Last Updated 2021-08-11T13:24:13Z

Caption : Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bandung, Ahyani Raksanaga saat memberikan keterangan kepada media (foto:Ist)

BANDUNG.LENTERAJABAR.COM,--Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bandung, Ahyani Raksanaga mengungkapkan berdasarkan pemetaan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat, saat ini Kota Bandung sudah berada di zona oranye dengan skor penilaian 1,81.

“Tiap minggu dinilai dari beberapa indikator. Ahamdulillah tadi pagi mendapat informasi sudah bisa melalui zona merah dan sekarang di zona oranye,” ucap Ahyani di sela-sela pemantauan uji coba pembukaan pusat perbelanjaan di Paris van Java, Rabu, 11 Agustus 2021.

Meski begitu, Ahyani mengingatkan kepada masyarakat agar tidak terlena sehingga lalai menjalankan protokol kesehatan. Justru, dia mengajak masyarakat agar semakin disiplin agar kasus Covid-19 semakin menurun.

“Saya terima kasih kepada semua yang menjaga protokol kesehatan sehingga penyebaran dapat tertahan. Mari kita turunkan lagi sama-sama dijaga protokol kesehatan (Prokes) 5M yaitu Memakai masker - Menjaga jarak Mencuci tangan pakai sabun - Menjauhi kerumunan dan Membatasi mobilitas .

Ahyani memaparkan, penurunan zona risiko ini berpengaruh untuk menjadi rujukan memberikan relaksasi di berbagai sektor. Termasuk guna melonggarkan sektor ekonomi.

Untuk itu, Ahyani kembali mengingatkan kepada masyarakat agar tetap disiplin dalam menjalankan protokol kesehatan. Sehingga, apabila indikator penanganan semakin membaik maka pelonggaran aktivitas pun kian bertambah.

“Jadi nanti kita bisa lihat kalau oranye persentase bertambah, yang bekerja bertambah. Jadi pelan-pelan aktivitas masyarakat di new normal akan bertambah luas. Tapi sekali lagi kita tetap nomor satu protokol kesehatan. Supaya aktivitas tetap berjalan tapi pandemi ditangani,” paparnya.

Lebih lanjut Ahyani mengungkapkan, vaksinasi di Kota Bandung sudah mencapai 963.180 orang atau 49,33 persen untuk pemberian dosis pertama. Sementara dosis kedua telah diberikan kepada 540.224 orang.

“Karena kita tidak mengejar target 100 persen tapi 70 persen (dari jumlah penduduk) untuk membentuk herd immunity. Targetnya sekitar 1,9 jutaan (orang),” jelasnya.(Rie/Red)
×
Berita Terbaru Update