Notification

×

Iklan

Iklan

Gubernur Ridwan Kamil Ajak Ikatan Alumni Sekolah Jadi Panitia Vaksinasi COVID-19

Sabtu, 07 Agustus 2021 | 20:08 WIB Last Updated 2021-08-07T13:08:03Z

Caption : Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dan Kepala Dinas Pendidikan Dedi Supandi saat meninjau vaksinasi massal di Gedung Bale Rame Soreang dan SMAN 3 Bandung, Sabtu (7/6/2021).

BANDUNG.LENTERAJABAR.COM
,– Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengajak ikatan alumni sekolah maupun perguruan tinggi untuk menjadi panitia penyelenggara kegiatan vaksinasi COVID-19. Jabar kekurangan panitia dalam mengejar target vaksinasi selesai Desember 2021

Demikian dikatakan Ridwan Kamil usai meninjau vaksinasi massal di Gedung Bale Rame Soreang dan SMAN 3 Bandung, Sabtu (7/6/2021).

"Vaksin ada di kami tapi kami kekurangan kepanitiaan untuk memobilisasi warga karena itu saya mencari ikatan alumni sekolah untuk menjadi panitia vaksinasi", ujar Ridwan Kamil.

Kang Emil, demikian dirinya kerap disapa mengajak ikatan alumni yang ingin menjadi panitia kegiatan vaksinasi agar berkoordinasi dengan divisi khusus percepatan vaksinasi Jabar. Mengenai teknis pelaksanaanya dapat mengikuti cara yang sudah dilakukan oleh ikatan alumni SMAN 3 Bandung dan Universitas Padjadjaran.

"Bagi ikatan alumni SD, SMP, SMA dan perguruan tinggi yang akan bergabung agar mengikuti keteladanan yang diperlihatkan oleh IKA Unpad dan SMAN 3 dengan secepat-cepatnya dan seluas-luasnya," katanya.

Seperti diketahui, target vaksinasi per hari di Jabar kini sudah ditingkatkan menjadi 500.000 orang per hari. Ini meningkat tajam dari target sebelumnya yaitu 150.000, bahkan tiga bulan lalu hanya 50.000 orang.

Menurut Kang Emil, peningkatan target harian vaksinasi ini mengingat jumlah penduduk Jabar paling besar se-Indonesia mendekati 50 juta jiwa. Jika kecepatan vaksinasi tidak ditingkatkan maka target kekebalan kelompok 37 juta jiwa pada Desember 2021 akan sulit dicapai.

"Jabar vaksinasi per harinya sudah melompat. Tiga bulan lalu per hari hanya 50 ribu sekarang 150 ribu. Tapi karena penduduk kita 50 juta jiwa dan yang harus disuntiknya 37 juta jiwa maka tantangan Jabar harus menyuntikkan 500 ribu orang perhari," jelasnya.

Adapun dosis vaksin yang dibutuhkan untuk mengejar 500.000 tersebut adalah 15 juta dosis per bulan. Kang Emil pun makin intens berkoordinasi dengan Kementerian Kesehatan untuk menjamin jumlah dosis tersebut.

"Jadi kita butuh 15 juta dosis vaksin per bulan dan kita sudah minta agar dipenuhi oleh pusat," ujar Kang Emil.

Selain untuk masyarakat umum, vaksinasi di Jabar juga menyasar disabilitas. Pemda Provinsi Jabar sudah mendapatkan hibah 120.000 dosis vaksin dari pemerintah pusat yang dikhususkan bagi kaum disabilitas.

"Kami akan membereskan juga vaksinasi untuk disabilitas sudah ada 120 ribu dosis hibah dari pusat untuk sekitar 60 ribu orang," ucapnya.

Kang Emil pun memastikan sudah ada 30.000 disabilitas di Jabar di atas umur 18 tahun yang telah siap divaksin. Namun pihaknya akan memperluas cakupan vaksinasi bagi kaum disabilitas untuk rentang umur 12-17 tahun.

"Kalau jatah vaksin masih ada maka barengan saja dengan keluarganya sekalian sehingga kita bisa mempercepat vaksinasi," tutur Kang Emil.(Rie/Red)

Dari hasil pantauannya, tingkat vaksinasi berbanding lurus dengan angka kematian akibat COVID-19. Kang Emil menyebut, Kota Bandung dan Kota Cirebon yang tingkat vaksinasinya tinggi angka kematiannya rendah.

"Dengan vaksinasi angka kematian menjadi rendah seperti di Kota Bandung dan Kota Cirebon. Saya minta Kabupaten Bandung vaksinasinya agar ditingkatkan karena dari catatan kami baru 12 persen," ungkapnya.

×
Berita Terbaru Update