![]() |
Caption : Hasil kreativitas Ade Syaripudin olah limbah jadi barang bernilai ekonomis |
BANDUNG.LENTERAJABAR.COM,--Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung terus berupaya mengurangi sampah dengan program Kang Pisman (Kurangi, Pisahkan, dan Manfaatkan) hingga membentuk Satuan Tugas Kang Pisman guna memasifkan gerakan tersebut.
Masyarakat
juga telah melaksanakan Kang Pisman. Terlihat dari jumlah nasabah bank
sampah yang terus bertambah serta metode pengolahan sampah organik yang
mulai terlihat hasilnya di Kewilayahan.
Seperti
yang dilakukan Ade Syaripudin, warga Jalan Sasak Gantung, Nitipraja,
Gang Ratna RT 01 RW 05 No. 127/18C, Kelurahan Balonggede, Kecamatan
Regol, Kota Bandung.
Ia
memanfaatkan sampah anorganik berupa kaleng minuman, tutup botol,
plastik bekas, bahkan komponen elektronik seperti motherboard komputer,
handphone, radio menjadi sebuah karya seni berbentuk miniatur vespa,
motor gede, robot, hingga perahu.
Dengan
bakat seni yang ada sejak kecil, pria yang umurnya hampir 70 tahun
berhasil menyulap sampah di sekitar rumahnya menjadi karya seni yang
luar biasa.
Di depan rumah sederhananya, Ade memajang miniatur Vespa dengan bandrol harga Rp15.000 saja.
Namun ia mengaku masih malu jika harus memajang semua karyanya, terutama dalam mematok harga jika ada yang berminat membeli.
"Awal
bikin ini (miniatur) dari dorongan anak-anak. Karena sejak kecil juga
paling hobi seni, seperti gambar, lukis, bikin kerajinan," katanya saat
ditemui di kediamannya, Kamis 25 Februari 2021.
"Bikin
miniatur seperti ini sudah lama sebetulnya, tapi baru saya keluarin di
tahun ini, yang dipajang miniatur vespa dulu," lanjutnya.
Ade
bercerita, saat lulus sekolah dasar, bakat seninya sempat terpendam
karena harus mengikuti kakaknya bekerja di pasar sebagai penjual daging
selama hampir 50 tahunan. Hingga pada tahun 2000an bangkrut dan harus
memutar otak untuk mencari pemasukan.
Saran
dari anaknya, Ade pun berkreasi membuat anyaman dari sampah plastik
bekas bungkus makanan dan minuman hingga menjadi tas dan alas duduk yang
bisa dijual.
"Kata anak
waktu itu, daripada hulang-huleng (melamun) mending bikin tas dari
plastik bekas kopi. Karena katanya saya bisa bikin apapun dari plastik
seperti kerajinan, lalu dijual Rp 10.000 sampai Rp 15.000," ucap Ade.
Dari
hal tersebut, Ade pun berkreasi dengan bahan lain. Yakni kaleng bekas
minuman yang disulapnya menjadi miniatur motor gede. Karyanya itu tak ia
jual karena menyimpan kenangan.
Dengan
alat-alat sederhana, seperti gunting, tang, penggaris, obeng, gergaji,
dan lem besi, Ade merangkai satu per satu bahan yang berhasil
dikumpulkan.
Ia lalu
membuat pola miniatur dari bagian terbesar hingga hingga bagian terkecil
yang dapat menghabiskan waktu minimal satu hari.
"Sebetulnya
pengerjaannya bisa lebih cepat, tapi masih terkendala alat. Saya ingin
punya gurinda sama step. Kalau sekarang masih alat yang seadanya. Untuk
satu miniatur motor vespa bahannya itu selain kaleng, ada tutup botol
sama spon untuk ban dan joknya," katanya.
"Kalau
komponen elektronik yang ada di motor gede, saya dapat dari tukang
loak. Sekiranya bagus untuk dipasang saya beli, arloji juga bisa
dipasang sebagai speedometer," lanjutnya.
"Kalau
yang capet bikinnya Vespa, bisa satu hari. Yang lama itu robot plus
pistolnya. Lama karena menghabiskan puluhan kaleng," imbuhnya.
Ade
mengaku tak terbiasa jika harus menentukan harga untuk miniatur
buatannya. Terlebih saat ini karyanya baru dikenal oleh masyarakat di
lingkungan sekitar.
Ia
pun mengaku gaptek dengan media sosial, sehingga sampai saat ini
miniatur buatannya hanya dibeli oleh orang yang disekitarnya.
"Karena
saya jiwanya pekerja, bingung juga menentukan harga. Seperti miniatur
Motor Gede, dibeli Rp100 ribuan, karena mungkin liat bahannya juga bukan
hasil beli tapi dari bahan daur ulang," katanya.
"Terpenting,
saya bikin ini untuk mengisi waktu luang, berkarya. Sampahnya juga jadi
bisa bermanfaat, tidak terbuang percuma. Kalau ada yang beli syukur
alhamdulillah," lanjut Ade.
Jika
anda berminat bisa langsung datang ke Jalan Sasak Gantung, Nitipraja,
Gang Ratna RT 01 RW 05 No. 127/18C, Kelurahan Balonggede, Kecamatan
Regol, Kota Bandung atau bisa menghuungi ke nomor telepon 083145279414.(Rie/Red)