Caption : dr Rosye Arosdiani Kepala
Bidang Pencegahan dan Pengendalian (P2P) Dinkes Kota
Bandung saat memberikan keterangan pada Bandung Menjawab di Auditorium Balai
Kota Bandung.
BANDUNG.LENTERAJABAR.COM,--Kepala
Bidang Pencegahan dan Pengendalian (P2P) Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota
Bandung, dr Rosye Arosdiani mengungkapkan, sebanyak 120 ribu lebih
lansia di Kota Bandung akan melaksanakan vaksinasi tahap 2.
Menurut
Rosye, data tersebut masih data sementara. Sebab vaksinasi tahap 2
sendiri ditargetkan akan berlangsung hingga minggu ke-2 di bulan Juni.
Sehingga Dinkes akan menerima data secara bertahap dari Kementrian
Kesehatan.
"Lansia, bukan
jatahnya 120 ribu orang tapi bulan ini yang kita terima dosis vaksin
baru sebanyak itu," tuturnya pada Bandung Menjawab di Auditorium Balai
Kota Bandung, Kamis 25 Februari 2021.
"Jadi semuanya akan mendapat giliran tapi tidak serentak, karena sesuai dengan ketersediaan vaksin," imbuhnya.
Namun
menurut Rosye, tidak semua lansia bisa menerima vaksin. Ada beberapa
kriteria khusus yang harus dipenuhi. Karena ada beberapa kondisi
tertentu yang tidak bisa divaksin.
"Khusus pada lansia, perlu ditambahkan anamnesa yaitu bila mengalami tanda-tanda frail, renta, atau rapuh," tegasnya.
Pertama,
mengalami kesulitan naik 10 anak tangga. Kedua, sering mengalami
kelelahan. Ketiga, memiliki paling sedikit 5 dari 11 penyakit.
Penyakit
tersebut yaitu hipertensi, diabetes, kanker, penyakit paru kronis,
serangan jantung, gagal jantung kongestif, nyeri dada, asma, nyeri
sendir, stroke, dan penyakit ginjal.
Keempat,
mengalami kesulitan berjalan kira-kira 100 sampai 200 meter. Terakhir
yaitu mengalami penurunan berat badan yang bermakna dalam setahun
terakhir.
"Sehingga vaksin tidak dapat dilakukan pada lansia jika mengalami lebih dari tiga di antara 5 tanda frail tersebut," terangnya.
"Kemudian
yang perlu diperhatikan, yang memiliki penyakit yang tidak terkontrol.
Jadi jika ada lansia yang rutin berobat, harus dikonsultasikan terlebih
dulu ke dokter," imbuhnya.
Untuk
vaksinasi pada lansia tidak bisa dilaksanakan di mana saja termasuk di
Rumah. Pemerintah Kota Bandung, menurut Rosye, telah menyiapkan beberapa
fasilitas kesehatan seperti RSKIA, Rumah Sakit Umum, dan 30 Puskesmas.
"Untuk
lansia tidak bisa dilaksanakan di mana saja, mengingat kondisi lansia.
Sehingga vaksinasi dilakukan di upayakan di faskes yang mumpuni. Jadi
apabila ada hal-hal yang tidak diinginkan bisa segera tertangani,"
terangnya.
"Vaksin yang
kita pakai jenis sinovac yang uji klinis dilaksanakan di Kota Bandung.
Sudah terbukti vaksin ini aman dan cukup efektif," tutur Rosye.(Rie/Red)