Notification

×

Iklan

Iklan

Perempuan Berdaya, Indonesia Maju

Sabtu, 19 Desember 2020 | 14:12 WIB Last Updated 2020-12-19T07:12:14Z

Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Bintang Puspayoga.
 

JAKARTA.LENTERAJABAR.COM
,-- Hari Ibu di Indonesia diperingati pada 22 Desember setiap tahunnya. Peringatan tersebut didasari Keputusan Presiden Republik Indonesia No. 316 Tahun 1959 tanggal 16 Desember 1959 yang juga bertepatan dengan ulang tahun ke-25 Kongres Perempuan Indonesia. Dipilihnya tanggal 22 Desember sebagai Hari Ibu bukan tanpa alasan. Hal tersebut mengacu pada hari pertama Kongres Perempuan Indonesia I, yaitu 22 Desember 1928.
 
Hari Ibu merupakan momen peringatan pergerakan perempuan Indonesia yang ditandai dengan Kongres Perempuan Pertama pada 22 Desember 1928 di Yogyakarta. Kongres tersebut menjadi tonggak kaum perempuan untuk kembali mengukuhkan semangat dan tekad bersama dalam mendorong kemerdekaan Indonesia. Tema sentral pembahasan yang diangkat adalah memperjuangkan hak perempuan dalam perkawinan, melawan perkawinan anak, poligami, dan pendidikan perempuan.
 
Namun sayangnya, beberapa waktu terakhir telah terjadi pergeseran makna Peringatan Hari Ibu. Tidak semua orang paham bahwa Peringatan Hari Ibu di Indonesia bukanlah  perayaan Mother’s Day di negara lain. Sejarah mencatat dicetuskannya Hari Ibu di Indonesia merupakan tonggak perjuangan perempuan untuk terlibat dalam upaya kemerdekaan bangsa dan pergerakan perempuan Indonesia dari masa ke masa dalam menyuarakan hak-haknya guna mendapatkan perlindungan dan mencapai kesetaraan.
 
“Bukan sekedar sebagai pendukung, kaum perempuan terlibat aktif, baik di belakang, di tengah, bahkan di garda terdepan untuk terus berjuang sampai hari ini. Tenaga, pikiran, darah, bahkan hingga nyawa telah disumbangkan. Tidak ada kata lelah, para perempuan hebat ini terus berkorban bukan saja bagi dirinya sendiri, melainkan demi kepentingan keluarga, lingkungan, masyarakat, bahkan bangsa dan Negara,” ujar Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Bintang Puspayoga.
 
Mengangkat tema “Perempuan Berdaya, Indonesia Maju,” Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemen PPPA) mengajak seluruh rakyat Indonesia, terutama generasi muda untuk mengingat kembali arti dan makna Hari Ibu sebagai sebuah momentum kebangkitan bangsa, penggalangan rasa persatuan dan kesatuan, serta gerak perjuangan kaum perempuan yang tidak dapat dipisahkan dari sejarah perjuangan bangsa Indonesia.
 
“Saya yakin tidak ada halangan apapun yang dapat mematahkan semangat perempuan untuk berjuang dan membangun kekuatan, apalagi jika mendapatkan dukungan yang akomodatif dan suportif. Untuk itu, bagi seluruh pilar-pilar pembangunan bangsa, baik pemerintah pusat, pemerintah daerah, lembaga masyarakat, dunia usaha, dan media massa, mari kita bersama-sama bergandengan tangan untuk mendukung dan mendorong para perempuan agar semakin berdaya dan terlibat aktif dalam pengambilan keputusan serta merasakan manfaat pembangunan yang setara,” tutur Menteri Bintang.
 
Melalui Peringatan Hari Ibu ke-92 Tahun 2020 ini, Menteri Bintang berharap perempuan-perempuan Indonesia sadar betapa berharga dirinya. Utamanya karena tidak pernah berhenti merawat perjuangan para perempuan Indonesia di masa yang lalu, dalam gerak sekecil apapun, yang berarti melebihi apapun. Mari kita hormati para pejuang di masa lalu dan teruskan perjuangan para pahlawan perempuan di masa kini.
 
“Peringatan Hari Ibu sesungguhnya adalah penghargaan bagi semua perempuan Indonesia, atas peran dan kontribusinya bagi keluarga, masyarakat, dan negaranya. Mari warnai Peringatan Hari Ibu dengan peran, kerja, dan karya nyata dari Anda semua, untuk Indonesia tercinta. Selamat Hari Ibu! Perempuan berdaya, Indonesia maju!
 
Peringatan Hari Ibu ke-92 kali ini akan sangat berbeda dengan peringatan di tahun-tahun sebelumnya karena saat ini Indonesia tengah dilanda pandemi Covid-19 yang tidak hanya berakibat pada lemahnya sistem kesehatan masyarakat namun juga berdampak pada kehidupan sosial ekonomi. Seperti juga negara lain di berbagai belahan dunia, Indonesia tengah berjuang melawan pandemi Covid-19 dan beradaptasi dengan kehidupan normal baru.
 
Tidak seperti tahun-tahun sebelumnya yang dilaksanakan secara offline, Peringatan Hari Ibu Ke-92 Tahun 2020 diselenggarakan secara online, namun diharapkan tidak mengurangi makna dari sebuah bentuk penghargaan terhadap perjuangan perempuan Indonesia, serta meneladani semangat dan tekad bersama dalam merebut dan mengisi kemerdekaan Indonesia. Puncak PHI Ke-92 Tahun 2020 akan diselenggarakan secara online melalui Aplikasi Zoom Meeting dan live streaming melalui YouTube KemenPPPA, dengan melibatkan seluruh unsur Pemerintah, Pemerintah Daerah, Organisasi Masyarakat, Perguruan Tinggi, Dunia Usaha, dan Media.
 
PHI Ke-92 Tahun 2020 bukan sekedar seremonial, tetapi kami juga telah melakukan berbagai kegiatan, yakni :
 
a. Webinar yang mengangkat topik terkait dengan pemberdayaan perempuan di bidang ekonomi, kesehatan, sosial, pendidikan, politik dan pengambilan keputusan serta pemaknaan kembali PHI kepada masyarakat, khususnya kaum milennials.

b. Pelatihan kepada perempuan tentang kepemimpinan perempuan di desa, dan kewirausahaan termasuk kepada perempuan penyintas korban bencana.

c. Bantuan Sosial diberikan kepada Pelaku Pejuang 45 dan Pembela Kemerdekaan RI (Trikora, Dwikora dan Timor Timur) yang berada pada naungan Wirawati Catur Panca Prov DKI Jakarta. Pemberian bantuan sosial ini dilaksanakan di dua lokasi yaitu di Kota Jakarta Barat, Provinsi DKI Jakarta dan Kota Bandung, Provinsi Jawa Barat.

d. Duta Perempuan dan Anak di Daerah yang diberikan kepada perempuan yang siap dan sigap serta menjadi bagian dari penyuara isu perempuan dan anak di wilayahnya.

e. Publikasi yang dilakukan antara lain:
➢ Konten publikasi dalam bentuk video perjuangan pergerakan perempuan; video fox popule tentang makna hari ibu di mata milenial; dan video tentang personalisasi perempuan milenials yang memperlihatkan perjuangan perempuan di masa kini;

➢ Ngobray (Live Instagram) tentang perjuangan perempuan dari masa sebelum kemerdekaan hingga masa kini tentang menggali sejarah PHI dan makna PHI bagi milenial;

➢ Media talk dengan mengangkat tema pengembalian makna PHI;

➢ Publikasi melalui media sosial Kemen PPPA secara simultan mulai dari sejarah kongres pertama hingga peran dan kontribusi di masa kini;

➢ Narasi tunggal yang disebarluaskan melalui jejaring Humas Kementerian/Lembaga.
 

f. Bazar virtual dan launching e-Katalog yang bertujuan mendukung wirausaha perempuan untuk memperluas pasar, khususnya perempuan dari kelompok prasejahtera, termasuk di dalamnya perempuan penyintas kekerasan, dan bencana, serta perempuan kepala keluarga, melalui kerjasama dengan Lembaga Masyarakat pendamping kelompok, seperti PEKKA, Kapal Perempuan, dan ASPPUK.
 
g. Ziarah ke TMP Kalibata guna mengenang dan menghormati jasa para pahlawan, khususnya pahlawan perempuan. Dilakukan secara offline (tatap muka) secara terbatas, dan menerapkan protokol kesehatan pencegahan Covid-19 tanpa mengurangi makna dan kekhidmatan acara.
 
h. Acara puncak yang akan dilakukan tepat pada 22 Desember 2020. Dilakukan secara online/virtual dengan menghadirkan Ibu Negara dan juga offline terbatas dengan tetap memperhatikan protokol kesehatan dan disiarkan secara live streaming melalui kanal YouTube Kemen PPPA.
 
i. Selain kegiatan tersebut, dalam rangka memperingati PHI Ke-92 Tahun 2020, Kemen PPPA bekerjasama dengan Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) dan didukung oleh Kompas TV melakukan serangkaian kegiatan bertajuk “Senyum Ibu Pertiwi” melalui : (1) berbagai bentuk promosi seperti layar inspirasi, talkshow, dan polling (podcast keliling) untuk mengupas sejarah lahirnya Hari Ibu, serta mengangkat tokoh perempuan dari berbagai generasi; (2) webinar series dengan mengambil topik tentang perjuangan perempuan di era new normal; dan (3) malam apresiasi “Senyum Ibu Pertiwi” yang menghadirkan Presiden RI, Bapak Ir. H. Joko Widodo. (Ril/Red)

×
Berita Terbaru Update