Notification

×

Iklan

Iklan

Pansus III DPRD Jawa Barat Gelar Rapat Simultan Dengan Mitra Kerja Komisi

Rabu, 06 Mei 2020 | 15:15 WIB Last Updated 2020-05-10T05:22:27Z
Tim Panitia Khusus (Pansus) III DPRD Provinsi Jawa Barat.Saat raker membahas Laporan Keterangan Pertanggungjawaban(LKPj) Kepala Daerah tahun anggaran 2019.

BANDUNG.LENTERAJABAR.COM,-Tim Panitia Khusus (Pansus) III DPRD Provinsi Jawa Barat.Menggelar rapat kerja (raker) untuk membahas Laporan Keterangan Pertanggungjawaban(LKPj) Kepala Daerah tahun anggaran 2019.

Dalam Rapat Kerja tersebut mengemuka ada beberapa point penting yang menjadi perhatian Tim Pansus dalam mengevaluasi LKPj Gubernur dimana nantinya, poin-poin tersebut akan disampaikan melalui Rapat Paripurna kepada Kepala Daerah.

Menjelang akhir Rapat tersebut sudah dibahas dengan mitra masing-masing Komisi I,II,III dan IV.di Balai Sertivikasi Pembenihan Tanaman Hutan, Jatinangor Kabupaten Sumedang.

Beberapa hal lain seperti yang diungkapkan anggota Komisi II DPRD Jabar, Yunandar Eka Perwira  kepada wartawan, dalam rapat tersebut, pansus menyoroti secara umum tahun 2019, di antaranya mengenai pembangunan di Jawa Barat khususnya dan perekonomian yang mengalami penurunan.

Dilaporkan bahwa laju pertumbuhan ekonomi Jawa Barat tahun 2019 turun sampai, 5,7% dibandingkan tahun 2018 sebesar 5,3%. Penurunan paling terdalam terjadi justeru dari sektor utama Jawa Barat, industri manufaktur, turun sekitar 4% laju pertumbuhan ekonominya,tutur Yunandar legislator dari Fraksi PDIP ini.

Dapat disimpulkan, bahwa dalam jangka panjang dapat menyebabkan perubahan kontraksi ekonomi yang sulit untuk kembali ke posisi awal karena sumber utama perekonomian Jawa Barat ini yang mengalami penurunan laju pertumbuhan.

Sektor lain juga yang turun adalah perdagangan yang turunnya sangat dalam, bahkan untuk ekspor itu laju pertumbuhannya negatif. Ekspor ini agak terganggu oleh perang dagang Tiongkok-Amerika tahun 2019. Namun, katanya untuk industri sesungguhnya bukan karena masalah perang dagang, tetapi karena banyak relokasi pabrik ke Jawa Tengah.

Disebut-sebut, ada 140 pabrik direlokasi dari Jawa Barat ke Jawa Tengah karena iklim investasi di Jateng itu dinilai lebih kondusif dan lebih baik dibandingkan Jawa Barat.

Kemudian, Jateng juga memiliki etos kerja dan juga kondisi lingkungan kerja yang lebih baik karena masyarakat mendukung. Tidak ada gangguan seperti dari LSM atau Ormas. Hal ini menyebabkan bedol desa, relokasi pabrik dari Jabar ke Jateng terutama industri padat karya.

Pansus III juga memberikan catatan dan masukan di antaranya mengenai target, capaian, kendala dan hasil dariprogram Pemerintah Provinsi Jawa Barat di tahun Anggaran 2019.

Tim Pansus LPKj DPRD Jabar hingga bebarapa hari ke depan masih akan melakukan pembahasan dengan mitra Komisi V, pakar atau ahli untuk menyelesaikan hasil rekomendasi.(Rie/Red)
×
Berita Terbaru Update