Notification

×

Iklan

Iklan

Persoalan Alih Fungsi Lahan dan Lingkungan Jadi Sorotan Saat Reses

Selasa, 03 Maret 2020 | 17:17 WIB Last Updated 2020-03-08T08:20:16Z
Anggota DPRD Jawa Barat Dra. Hj. Tia Fitrianisaat reses di desa Margahayu Selatan, Kabupaten Bandung, Selasa (3/3/2020)
KABUPATEN BANDUNG.LENTERAJABAR.COM,- Anggota DPRD Jawa Barat Dra. Hj. Tia Fitriani dari Daerah Pemilihan (dapil) Jabar II Kabupaten Bandung menyoroti permasalahan lingkungan di Jawa Barat, khususnya di wilayah Kabupaten Bandung mendapatkan
Khusus di Kabupaten Bandung.

Legislator dari partai Nasdem ini mengatakan saat ini program penanganan permasalahan lingkungan menjadi salahsatu prioritas utama pemerintah Jawa Barat.Oleh karena itu pada Reses II Tahun Sidang 2019-2020 ini menyikapi soal lingkungan karena pada saat saya melaksanakan reses juga, beberapa daerah yang tidak pernah banjir, seperti Kertasari yang baru terjadi banjir bandang,tutur anggota komisi II ini di desa Margahayu Selatan, Kabupaten Bandung, Selasa (3/3/2020).

Lebih lanjut dikatakan Tia,hal itu terjadi karena disebabkan oleh alih fungsi lahan yang sangat masif. "Jadi akhirnya, melalui reses kita menawarkan juga mengedukasi bahwa menjaga lingkungan sangat penting. Masyarakat yang menanam sayuran maka kita tawarkan bibit tanaman holtikultura,"ujar anggota Dewan Jabar yang juga Ketua  Fraksi Nasdem-Persatuan Indonesia ini.

Ditambahkannya,"Saya di Komisi Dua, menangani bidang perekonomian, termasuk pertanian, kehutanan, dan perkebunan. Sehingga kita akan optimalkan program yang ada, program reguler pemerintah Jawa Barat yang memang bisa diserap langsung masyarkat akan  kita kawal terus,"kata Tia.

"Jadi mulai dari reses sebelumnya (bulan) Desember (tahun 2019 lalu), saya turun, dan kemudian pada reses ke dua ini kita realisasikan, salahsatunya di desa Sukapura kecamatan Kertasari ini," ungkapnya.

Ini sejalan dengan semangat pemerintah propinsi Jawa Barat dalam melakukan penghijauan melalui penanaman pohon, khususnya di wilayah hulu sebagai resapan air.

"Kita berusaha untuk menormalisasi fungsi dari wilayah resapan air, di daerah hulu kita benahi dulu. Makanya penanaman pohon ini akan terus berlanjut. Jadi masyarakat akan kita berdayakan dengan mengajak mereka menanam tanaman buah buahan atau menanam tanaman keras produktif," jelasnya.

Selain diajak untuk mengembalikan fungsi lahan wilayah resapan air, kata angg dirinya juga berharap warga mendapatkan nilai ekonomi dari tanaman yang mereka tanam."Karena dengan bantuan bibit buah buahan ini, mereka (warga) mendapatkan nilai jual dari tanaman yang mereka tanam, jadi bisa sebagai pemberdayaan ekonomi juga,"pungkas Tia.(Rie/Red)


×
Berita Terbaru Update