Notification

×

Iklan

Iklan

Pemberlakuan WFH dan Belajar di Rumah Tekan Produksi Sampah

Selasa, 31 Maret 2020 | 13:31 WIB Last Updated 2020-03-31T06:31:54Z
Pjs Direktur Utama PD Kebersihan Kota Bandung, Gun Gun Saptari Hidayat
BANDUNG.LENTERAJABAR.COM,-Kebijakan yang dikeluarkan pemerintah dalam upaya menekan penyebaran virus corona,dengan diberlakukan sekolah di rumah dan bekerja di rumah (Work From Home/WFH), hal tersebut memiliki efek signifikan terhadap jumlah volume sampah komersil di Kota Bandung mengalami penurunan. 

Menurut Pjs Direktur Utama PD Kebersihan Kota Bandung, Gun Gun Saptari Hidayat,bahkan penuruannya mencapai 45 persen,tuturnya seraya menerangkan terjadi pergeseran volume sampah jadi untuk sektor komersil itu cukup menarik ternyata turun sampai 45 persen,jelasnya kepada media Selasa (31/3/2020). 

Lebih lanjut Gun gun mengatakan, meski ada penurunan jumlah sampah komersil dari perhotelan, restoran, cafe, tempat wisata, serta tempat hiburan lainnya, ada peningkatan jumlah sampah rumah tangga. 

Hal tersebut terjadi karena sebagian besar aktifitas warga beralih di rumah. Selain itu, jumlah sampah dari penyapuan di jalan raya pun berkurang. Hal ini dilihat dari jumlah sampah yang terkumpul oleh para penyapu jalan yang tetap bekerja. 

"Jadi pindah sampah di rumah yang lebih banyak. Lalu sampah sapuan jalan juga terjadi penurunan angkanya bervariasi di semua wilayah tapi yang paling besar penuruanannya angka sapuan jalan terjadi di Bandung utara," ucapnya. 

Di tengah pandemi corona ini, penggunaan masker menjadi meningkat. Maka dari Gun gun berharap warga untuk tidak membuang masker begitu saja. Menurutnya masker yang dibuang harus digulung dan digunting terlebih dahulu sebelum dibuang. Selain itu masker bekas pun harus dibuang terpisah dengan sampah lainnya. 
Disebutkan Gun gun, masker bekas itu merupakan sampah infeksius atau sampah medis yang tergolong sampah B3. Maka dari itu perlu penanganan khusus saat membuang masker. 

"Saya mengimbau masyarakat kota untuk membuang masker itu menggunting dulu maskernya karena kalau tidak digunting berisiko didaur ulang. Lalu kedua sebelum dibuang sebaiknya dibungkus dulu, ditutup, kemudian diikat, jadi ketika diambil petugas kebersihan tidak bersentuhan langsung," pungkasnya.(Rie/Sep)

×
Berita Terbaru Update