Notification

×

Iklan

Iklan

Komisi III DPRD Jabar Apresiasi Kolaborasi Dua BUMD

Rabu, 19 Februari 2020 | 16:56 WIB Last Updated 2020-02-20T10:18:39Z
Ketua Komisi III DPRD Provinsi Jawa Barat Cucu Sugyati,saat tanam perdana komoditas jahe di Desa Manyingsal, Kecamatan Cipunagara, Kabupaten Subang, Rabu (19/2/2020).
SUBANG.LENTERAJABAR.COM,-Dalam rangka meningkatkan sinergi antara perusahaan berstatus Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) di Provinsi Jawa Barat, PT Bank Pembangunan daerah Jawa Barat dan Banten, Tbk (bank bjb) menyepakati kerja sama penyaluran fasilitas kredit kepada PT Agro Jabar (Perseroda).

Dua Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) Jawa Barat (Jabar), bjb dan Agro Jabar.Jalinan kesepakatan ini secara resmi diikat dalam momen penandatanganan Perjanjian Kerja Sama Pembiayaan di Perkebunan RNI bersinergi menggelar tanam perdana komoditas jahe di Desa Manyingsal, Kecamatan Cipunagara, Kabupaten Subang, Rabu (19/2/2020).

Penandatanganan bersama ini di hadiri Gubernur Jabar Ridwan Kamil, Ketua Komisi III DPRD Provinsi Jawa Barat Cucu Sugyati,Direktur Consumer dan Retail bank bjb Suartini dan Direktur Utama PT Agro Jabar (Perseroda) Kurnia Fajar. 

Ketua Komisi III Cucu Sugyati,sangat mengapresiasi dengan adanya kegiatan ini,sehingga dengan kolaborasi ini BUMD dapat memberikan efek positif terhadap pertumbuhan ekonomi para pertani.

Menurut legislator dari partai Golongan Karta (Golkar) ini, diharapkan dapat bersinergi antara bjb dengan PT. Agro Jabar. adapula yang di harapkan yaitu Kualitas yang dihasilkan daru komoditas perusahaan BUMN bisa lebih baik lagi,pungkas wakil rakyat daerah pemilihan (dapil) Jabar 2 Kabupaten Bandung.

Hal senada diungkap Gubernur Jabar Ridwan Kamil  mengapresiasi langkah bjb dan Agro Jabar. Menurut Kang Emil -sapaan Ridwan Kamil, sinergisitas tersebut menandakan bahwa kondisi dua BUMD itu terus membaik.

“Akhirnya BUMD Jawa Barat sudah mulai menampakkan kesehatan yang makin prima. Butuh waktu 12 bulan lebih mereformasi cara berbisnis yang baik dan memberikan SDM (Sumber Daya Manusia) baru yang hasilnya juga mengemuka,” kata Kang Emil.

Selain itu, Kang Emil pun menilai jahe sebagai komoditas bernilai ekonomi baik untuk konsumsi lokal maupun ekspor. bjb dan Agro Jabar akan menanam jahe merah di lahan seluas 100 hektare melalui modal yang berasal dari bank bjb senilai Rp 13 miliar.

Direktur Consumer dan Retail bank bjb Suartini menyebut upaya kolaborasi tersebut sebagai komitmen bjb dalam mendukung program dan pembangunan ekonomi di Jabar.

Dalam acara tersebut, dilakukan penandatanganan kerja sama antara bank bjb dan Agro Jabar tentang pemberian fasilitas kredit untuk budi daya jahe dan kentang.

“Bank bjb senantiasa mendukung kegiatan usaha yang memiliki fundamental keuangan usaha yang cukup baik, sebagaimana dimiliki PT Agro Jabar. Maka penandatanganan kerja sama ini salah satu bentuk realisasi BUMD di Jawa Barat,” ungkap Suartini.

Sementara itu, Direktur Utama PT Agro Jabar (Perseroda) Kurnia Fajar menilai tanaman jahe sebagai salah satu rempah Nusantara diminati bangsa Eropa. Nantinya, jahe yang ditanam di Subang akan diekspor ke Eropa dan Korea Selatan.

“Kenapa jahe? Karena Jawa Barat memiliki agroklimat yang cocok dan sejarah sudah membuktikan bahwa rempah-rempah Nusantara dari lima besar rempah Nusantara yang dicari bangsa Eropa salah satunya jahe,” pungkas Kurnia.(Rie/Red)

×
Berita Terbaru Update