Notification

×

Iklan

Iklan

Tinjau Lokasi Bencana di Kabupaten Bogor, Pemda Provinsi Jabar Serahkan Bantuan 1,5 Miliar

Sabtu, 04 Januari 2020 | 16:13 WIB Last Updated 2020-01-04T09:13:31Z
BOGOR.LENTERA JABAR.COM,-  Wakil Gubernur (Wagub) Jawa Barat (Jabar) Uu Ruzhanul Ulum meninjau lokasi bencana longsor dan banjir di Desa Pasir Madang, Kecamatan Sukajaya, Kabupaten Bogor, Sabtu (4/1/20). 

Sepanjang jalan menuju lokasi titik bencana, Uu yang datang menggunakan motor trail masih menemui beberapa titik longsor yang menutupi jalan utama. Bersamaan dengan itu, beberapa alat berat terlihat sudah berupaya mengevakuasi tumpukan tanah.

Setibanya di Desa Pasir Madang yang hampir seluruhnya tertimbun longsor, Uu langsung mendatangi posko pengungsian warga di Puskesmas dan Kantor Kecamatan Sukajaya sekaligus mengecek ketersediaan logistik dan kondisi warga.

Dalam agenda tersebut, Uu juga menyerahkan bantuan dari Pemerintah Daerah (Pemda) Provinsi Jabar untuk korban bencana banjir dan tanah longsor senilai Rp 1,5 miliar yang diterima oleh Wakil Bupati Bogor Iwan Setiawan.

"Ini bantuan dari pemerintah provinsi, kami serahkan kepada pemerintah Kabupaten Bogor yang kemudian diserahkan kepada masyarakat terdampak," ujar Uu.

Adapun berdasarkan pantauan dari lokasi kejadian, bantuan logistik terus berdatangan. Kepada korban bencana banjir dan longsor di tiga kecamatan yaitu Sukajaya, Cigudeg, dan Jasinga, Uu pun berpesan agar warga tetap waspada karena cuaca cukup ekstrem diprediksi masih akan terjadi dalam beberapa hari kedepan.

Uu juga menjamin bahwa pemerintah, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD), Tagana, TNI/Polri, hingga relawan akan terus siaga.

"Masyarakat harus tetap waspada dan bersabar, tabah dan tetap mendekatkan diri kepada Allah SWT, jangan khawatir kami bersama semua pihak akan membantu," ucap Uu.

Untuk meminimalisir agar kejadian serupa tidak terulang, Uu mengimbau masyarakat untuk tidak melakukan kegiatan yang berdampak pada bencana. Sebab, menurut laporan yang diterimanya, masih ada warga yang salah melakukan pola tanam di kemiringan tebing yang rentan terjadi longsor.

"Jangan melakukan kegiatan yang berakibat pada bencana, memang terasanya tidak akan sekarang tapi di masa mendatang. Maka harus peduli terhadap lingkungan," tutur Uu.

"Tidak tertutup kemungkinan bencana ini berawal dari tangan manusia yang tidak bertanggung jawab karena itu kita harus waspada terhadap bencana agar tidak terulang lagi di masa yang akan datang," tambahnya.

"Terima kasih kepada relawan, komunitas, masyarakat dan pemerintah yang sudah sigap dan bahu-membahu," ujar Uu.

Sementara itu, Teti Asnawati (40) salah seorang korban longsor menceritakan, dirinya kaget saat kejadian longsor memporak-poranda bangunan rumahnya. Longsor yang datang tiba-tiba ini membuatnya tak sempat menyelamatkan barang berharga.

"Kejadiannya cepat sekali, saya tak sempat bawa apa-apa yang penting anak-anak saya selamat," ujar Ibu tiga anak ini.

Menurutnya, kejadian longsor sebesar ini baru pertama kali terjadi di desanya. "Ada sih longsor-longsor depan rumah tapi kecil, kalau longsor yang seperti sekarang baru kali ini," imbuhnya.

Untuk keperluan sehari-hari, Teti mengaku sudah mendapatkan bantuan berupa beras, mie instan, dan pakaian. Untuk sementara, dia dan keluarga akan tinggal di rumah kerabatnya di Parung Panjang.

"Alhamdulillah bantuan sudah ada, kalau kemarin agak susah karena dibawanya harus pakai heli. Saya akan mengungsi dulu di rumah saudara di Parung," katanya.(Rel/Rie)


×
Berita Terbaru Update