Notification

×

Iklan

Iklan

Pemerintah Pusat Mulai Bangun Bendungan Cibeet dan Cijurey Tahun 2021

Kamis, 30 Januari 2020 | 13:06 WIB Last Updated 2020-01-30T06:06:03Z
Gubernur Jabar Ridwan Kamil bersama bupati/wali kota daerah terdampak banjir pada awal 2020 membahas Rencana Aksi Penanggulangan bersama Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Republik Indonesia (RI) Basuki Hadimuljono dalam rapat di Gedung Sate Kota Bandung, Kamis (16/1/20).
JAKARTA.LENTERAJABAR.COM,- Kementrian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) menargetkan pembangunan Bendungan Cibeet dan Cijurey di Jawa Barat dapat dimulai pada 2021. "Kami akan bangun Bendungan Cibeet dan Cijurey yang ditargetkan bisa dimulai tahun depan," ujar Menteri PUPR Basuki Hadimuljono dalam keterangan resminya di Jakarta, Kamis (30/1/2020).

Menurut Menteri Basuki, setelah pembangunan infrastruktur pengendali banjir di hulu, Kementerian PUPR juga akan memfokuskan ke hilir, seperti Karawang, Muara Gembong, Cilamaya yang tahun ini juga terkena banjir besar. 

Selain itu Kementerian PUPR memiliki program Penanganan Banjir Cekungan Bandung, yaitu pembangunan Embung Gedebage, Pembangunan Kolam Retensi Cieunteung, dan Floodway Cisangkuy. 

Pembangunan Embung Gedebage yang dikerjakan sejak Juli 2017 hingga Desember 2018 tersebut dibangun dengan lahan seluas 7,7 hektare dan memiliki volume tampung sebesar 270.000 m3 dengan lebar Bandung 148 meter, panjang kantong lumpur 3 meter. Bendung yang berlokasi di Kecamatan Gedebage Kota Bandung tersebut dibangun dengan nilai kontrak Rp 85 miliar dengan Kontraktor PT. Hidup Indah Permai serta konsultan supervise PT. Geodinamika Konsultan. 

Manfaat dari pembangunan Embung Gedebage yaitu, sebagai tampungan air untuk musim kemarau, penguatan kemampuan pengendalian banjir (13 desa, 332 KK, 32 hektar mengurangi banjir), untuk menambah estetika pada masjid Al-Jabar, serta sebagai sarana rekreasi wisata. 

Lalu terdapat pembangunan Kolam Retensi Cieunteung memiliki luas tampungan 4,75 hektare dengan volume tampung 190.000 meter persegi dan memiliki manfaat mengurangi genangan pada area 39 hektar. Dikerjakan oleh kontraktor PT. Nindya - Barata Joint Operation dengan anggaran Rp 203 miliar.

Seperti di beritakan beberapa waktu lalu Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Republik Indonesia (RI) Basuki Hadimuljono dan Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil serta bupati/wali kota daerah terdampak banjir pada awal 2020 membahas Rencana Aksi Penanggulangan Bencana di Gedung Sate Kota Bandung, Kamis (16/1/20).

Dalam rapat evaluasi dan rencana teknis preventif itu, dibahas seputar solusi penanggulangan banjir di Jabar secara komprehensif baik yang akan dilakukan oleh pemerintah daerah (pemda) provinsi maupun kabupaten/kota dan pemerintah pusat melalui Kementerian PUPR.

Solusi yang dibahas mencakup progres dan rencana pembangunan bendungan serta anggaran yang dibutuhkan.

Kepala daerah  saat rapat membahas seputar solusi penanggulangan banjir di Jabar secara komprehensif 
Kepala daerah yang hadir di antaranya adalah Bupati Bogor, Bupati Bandung Barat, Bupati Indramayu, Wakil Bupati Subang, Wakil Bupati Karawang, serta perwakilan dari Pemda Kab. Bandung, Kota dan Kabupaten Bekasi, serta Kota Depok.

“Hari ini para kepala daerah (terdampak banjir di Jabar) bersama Menteri (PUPR) hadir berkumpul di Gedung Sate untuk mengkoordinasikan rencana aksi,” kata Emil --sapaan Ridwan Kamil.

“Kita akan melakukan rencana aksi, apa yang akan dilakukan, siapa --bisa tingkat kota/kabupaten, provinsi, atau pemerintah pusat, kemudian apa --apakah bendungan yang dibangun secepatnya, apakah normalisasi, pengerukan, dan lain-lain,” tuturnya.

Selain itu, tambah Emil, dalam rapat tersebut pun dibahas seputar anggaran, yakni pemerintah akan mengebut aksi penanggulangan banjir sesuai dengan anggaran yang ada di Tahun 2020.

“Komitmen dari Kementerian (PUPR) sangat kuat untuk membereskan yang bisa dikebut di 2020. Oleh karena itu, Insyaallah ini akan menjadi sebuah contoh ketanggapan dari pemerintah daerah yang bekerja sama dengan pemerintah pusat,” ujarnya.

Terkait penanganan banjir di Karawang dan Bekasi, Basuki turut menyinggung rencana pembangunan Bendungan Cibeet dan Cijuray yang ditargetkan bisa terealisasi tahun depan dan pembangunan bendungan diharapkan selesai paling lambat 2024.

Ditambahkannya karena Cibeet ada di Kabupaten Bogor untuk mengendalikan banjir di Karawang dan Bekasi, sehingga penduduk ingin ada bendungan sendiri di Cijuray untuk irigasi. Saya kira dua-duanya penting,” ucap Basuki.

“Kita pastikan itu (Bendungan Cibeet dan Cijuray) dibangun dua-duanya kalau itu diperlukan rakyat, tidak perlu mana yang duluan,” tegasnya.(Rel/Red)

×
Berita Terbaru Update