BANDUNG,LENTERAJABAR.COM,-Pesatnya tekhnologi informasi dan budaya hidup yang semakin berkembang saat ini berimplikasi terhadap kesehatan jiwa masyarakat dikarenakan dengan tuntutan kehidupan/keinginan yang semakin banyak sementara kemampuan terbatas menyebabkan orang menjadi stres.
Hal tersebut sebagian besar dialami para generasi muda produktif seperti mahasiswa dan pelajar.
Menurut Ahli Syaraf yang juga Psikiater Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran (Unpad) Teddy Hidayat dr.,Sp.KJ(K).Banyaknya fenomena kasus mahasiswa melakukan bunuh diri belakangan ini,di karenakan mereka tidak bisa mengelola emosional dirinya,sehingga pikiran menjadi kalut hal ini dapat memicu untuk mengakhiri persoalan hidup dengan melakukan bunuh diri,tuturnya kepada media di sela-sela Pelatihan Mental Health First Aid (MHFA), di ruang Papandayan Gedung Sate Jalan Diponegoro no 22 kota Bandung, Sabtu (24/8/2019).
Lebih lanjut dikatakan Kepala Program Studi Bagian Ilmu Kedokteran Jiwa Unpad ini,apa yang dilakukan pemerintah daerah provinsi Jawa Barat dengan pelatihan Pelatihan Mental Health First Aid (MHFA) patut di apresiasi,karena dengan mengedukasi generasi muda,mereka sebagai agent yang dapat menularkan informasi kepada teman sebayanya dengan bahasa yang muda di cerna.
Pemerintah Provinsi Jawa Barat saat ini telah memiliki Peraturan Daerah (Perda) Nomor 5 Tahun 2018 tentang Penyelenggaraan Kesehatan Jiwa sebagai turunan dari Undang-undang Nomor 18 Tahun 2014 tentang Kesehatan Jiwa.
Ditambahkan Teddy,Ia beharap untuk lebih mensoalisasikan Perda tersebut hendaknya harus ada Pergub (Peraturan Gubernur) sehingga implementasi dilapangan dapat selaras dengan OPD (organisasi perangkat daerah) lainnya.
Diharapkan nantinya orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) bila berobat tidak harus ke RS Marzoeki Mahdi (MM), Rumah Sakit Jiwa Provinsi Jabar, dan Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS).Tetapa mereka bisa berobat di puskesmas di daerah tempat tinggalnya,harap Teddy Ahli Syaraf yang supel dan humoris ini.(Ari)
Hal tersebut sebagian besar dialami para generasi muda produktif seperti mahasiswa dan pelajar.
Menurut Ahli Syaraf yang juga Psikiater Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran (Unpad) Teddy Hidayat dr.,Sp.KJ(K).Banyaknya fenomena kasus mahasiswa melakukan bunuh diri belakangan ini,di karenakan mereka tidak bisa mengelola emosional dirinya,sehingga pikiran menjadi kalut hal ini dapat memicu untuk mengakhiri persoalan hidup dengan melakukan bunuh diri,tuturnya kepada media di sela-sela Pelatihan Mental Health First Aid (MHFA), di ruang Papandayan Gedung Sate Jalan Diponegoro no 22 kota Bandung, Sabtu (24/8/2019).
Lebih lanjut dikatakan Kepala Program Studi Bagian Ilmu Kedokteran Jiwa Unpad ini,apa yang dilakukan pemerintah daerah provinsi Jawa Barat dengan pelatihan Pelatihan Mental Health First Aid (MHFA) patut di apresiasi,karena dengan mengedukasi generasi muda,mereka sebagai agent yang dapat menularkan informasi kepada teman sebayanya dengan bahasa yang muda di cerna.
Pemerintah Provinsi Jawa Barat saat ini telah memiliki Peraturan Daerah (Perda) Nomor 5 Tahun 2018 tentang Penyelenggaraan Kesehatan Jiwa sebagai turunan dari Undang-undang Nomor 18 Tahun 2014 tentang Kesehatan Jiwa.
Ditambahkan Teddy,Ia beharap untuk lebih mensoalisasikan Perda tersebut hendaknya harus ada Pergub (Peraturan Gubernur) sehingga implementasi dilapangan dapat selaras dengan OPD (organisasi perangkat daerah) lainnya.
Diharapkan nantinya orang dengan gangguan jiwa (ODGJ) bila berobat tidak harus ke RS Marzoeki Mahdi (MM), Rumah Sakit Jiwa Provinsi Jabar, dan Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS).Tetapa mereka bisa berobat di puskesmas di daerah tempat tinggalnya,harap Teddy Ahli Syaraf yang supel dan humoris ini.(Ari)
