Notification

×

Iklan

Iklan

DPRD Akan Melibatkan Pimpinan Gerakan Pemuda Saat Menyusun Raperda

Senin, 06 Agustus 2018 | 19:00 WIB Last Updated 2018-08-08T05:53:17Z
BANDUNG.LENTERAJABAR.COM-Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Jawa Barat akan melibatkan pimpinan gerakan pemuda dalam perencanaan perumusan peraturan pemerintah daerah (raperda). Mengingat peran pemuda sangat penting dalam menentukan setiap kebijakan.

Demikian hal itu dikatakan Ketua DPRD Jabar, Ineu Purwadewi Sundari saat menghadiri Hearing Dialog bersama Gerakan Kebangsaan Jawa Barat dengan tema" Pemuda dan Pembangunan " bertempat di Lobi Ruang Sidang Paripurna DPRD Jabar, Jalan Diponegoro no 27 kota  Bandung, Senin (6/8).

Menurut politisi PDIP ini,"Pemuda adalah bagian penting yang tak bisa terpisahkan dalam proses pembangunan. Kami akan melibatkan mereka dalam perumusan perencanaan agar sesuai dengan kehendak rakyat dan kebutuhan para pemuda Jawa Barat," tuturnya.

Legislator ini berharap, melalui kegiatan tersebut dapat dimanfaatkan para pemuda untuk turut berkontribusi dalam proses pembangunan di Jawa Barat. Ineu juga berjanji, siap memfasilitasi kebutuhan gerakan pemuda di Jabar.

Lebih lanjut dikatakan kader partai berlambang Banteng Moncong putih ini,"Kami siap memfasilitasi kebutuhan peningkatan kualitas sumber daya pemuda dalam hal legal drafting dan kewirausahaan pemuda,"kata wakil rakyat daerah pemilihan Sumedang-Majalengka-Subang ini.

Ditambahkanya selain itu, dewan siap mengawal kebijakan-kebijakan yang responsif mengenai gender. Pernyataan itu Ineu sampaikan dihadapan Kelompok Cipayung Plus Jabar yakni PMII, GMKI, GMNI dan KMHDI.

Sementara itu, Ketua PKC PMII Jabar Fachrurizal mengatakan, persoalan yang saat ini berkembang dikarenakan gempuran radikalisme agama dan liberalisme pasar. Persoalan tersebut seperti kemiskinan, kebodohan, keterbelakangan mental, baik spiritual maupun material.

Menurutnya, persoalan tersebut tidak akan pernah bisa diselesaikan jika hanya dilakukan oleh penyelenggara pemerintahan saja.

"Disinilah titik penting hadirnya Kelompok Cipayung, seperti PMII, GMKI, GMNI dan KMHDI, selaku intelektual muda memiliki kewajiban bersama-sama dengan pemerintah dan semua stakeholder yang ada di Jawa Barat untuk menjawab persoalan-persoalan yang bermunculan," jelas dia.

Ketua DPD GMNI Jawa Barat Wahyu Khanoris menambahkan, pemuda dan pembangunan merupakan kedua hal yang tidak bisa dipisahkan karena bagaimanapun peran pemuda sangatlah penting dalam sejarah panjang Bangsa Indonesia.

Maka dengan diadakanya dialog dengan lembaga legislatif, dia berharap dapat mengurai masalah dan menjadikan dialog ini sebagai hipotesis problem masyarakat khusunya pemuda di Jawa Barat.
"Gerakan kebangsaan ini harus terus kita rajut demi guna menghalau faham-faham radikalisme yang hari ini secara terus menerus dan merongrong Pancasila sebagai Ideologi Negara," Pungkasnya.(Ari/Red)

×
Berita Terbaru Update