Menurut Hadadi selain untuk memantau pelaksanaan USBN yang sudah digelar sejak Senin (19/3/2018) lalu, sidak juga dilaksanakan untuk memastikan tidak adanya kebocoran soal pada USBN.
Lebih lanjut dikatakannya kemarin ada informasi di beberapa sekolah adanya kebocoran USBN. Makanya, kami sekarang melakukan evaluasi dan mengecek langsung ke lapangan. Alhamdulillah hasil pengecekan di SMA 15 ini, apa yang dikhawatirkan masyarakat tidak ada, ujar Hadadi.
Ia menjelaskan semua proses USBN berjalan sesuai dengan rencana. Kepala sekolah dan guru sigap melaksananakan semua prosesnya, sehingga soal tidak bocor.
Disinggung jika terbukti ada kecurangan atau kebocoran, kata Hadadi pihaknya akan melakukan upaya penegakkan disiplin. Dan kepala sekokah paling bertanggungjawab.
"Kami akan menindak tegas dan memperingatkan kepala sekolahnya. Supaya yang bersangkutan jera, tidak melakukan hal yang sama," jelasnya.
Ia juga mengimbau kepada peserta didik untuk tidak percaya pada isu-isu kebocoran soal atau ada seseorang yang menawarkan kunci jawaban. Percayalah pada kemampuan diri sendiri.
"Saya harap peseta didik berkonsentrasi saja untuk mengerjakan soal. Belajar dengan sungguh-sungguh dan jaga kesehatan agar bisa mengikuti USBN sampai tuntas," katanya.
Ditanya soal laporan kecurangan dan kebocoran? Hadadi menjelasakan belum menerima laporan tertulis. Informasi yang ada hanya di media sosial. Ia menilai kejadian ini bisa benar bisa juga hoax.
"Makanya kami melakukan kroscek. Dan buat kami ini jadi masukan agar kami melakukan upaya penertiban pendisiplinan. Sehingga tidak ada yg dikhawatirkan," katanya.
Hadadi juga mengimbau jika ada pengaduan dari masyarakat diharapkan sekolah bisa menyelesiakannya. Bisa juga melaporkannya ke Kepala Cabang Dinas (KCD).
Kepala SMKN 15 Kota Bandung, Hatta Saputra mengatakan pihaknya sudah menginfirmasikan kepada peserta disik untuk melaksanakan ujian dengan sebaik-baiknya.
"Hindari untuk percaya pada jawaban orang lain. Percaya diri saja. Kita juga memiliki keyakinan USBN akan berjalan lancar. Karena perpaduan soalnya dari nasional yang dibuat MGMP tingkat provinsi dan kota/kabupaten,"pungkas Hatta.(Red)
