Notification

×

Iklan

Iklan

Dewan Soroti Program Jabar Caang 2018

Sabtu, 10 Maret 2018 | 23:30 WIB Last Updated 2018-03-12T05:44:24Z
BANDUNG,LENTERAJABAR.COM-Program "Jabar Caang 2018" yang dicanangkan Pemerintah Provinsi Jawa Barat sebagai upaya percepatan pelaksanaan pemerataan pengaliran listrik di pedesaan belum optimal.

Demikian hal tersebut dikatakan Anggota Komisi IV DPRD Jabar, Herlas Juniar mengatakan,Hal itu dikarenakan keterbatasan akses dan belum tersinkronisasinya data dari daerah serta masyarakat yang belum teraliri listrik,kata wakil rfakyat daerah pemilihan Kota Bandung-Cimahi ini kepada wartawan di Bandung, Sabtu (10/3).

Menurut politisi partai Demokrat ini kalangan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Jawa Barat, menilai khususnya Komisi IV DPRD Jabar yang membidangi pembangunan infrastruktur mengatakan meskipun instansi terkait dalam hal ini Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengklaim elektrigikasi sudah mencapai 98 persen terpenuhi. Namun, fakta di lapangan berdasarkan pantauan pihaknya menunjukkan masih banyak daerah yang belum mendapatkan akses listrik.

Lebih lanjut  di katakannya daerah-daerah di Jawa Barat yang belum mendapatkan akses listrik paling banyak berada di wilayah yang bisa dibilang terpencil. Beberapa daerah tersebut terdapat di wilayah Jawa Barat bagian selatan.

Di antaranya ialah daerah Cianjur Selatan, Sukabumi Selatan, Garut Selatan serta Tasikmalaya bagian Selatan.Biasanya akses yaitu akses jalan yang jauh, kedua narik listrik dari sumber pembangkit listriknya karena rata-rata PLN juga tidak ada di situ,jelas pria berkacamata ini.

Ditambahkannya  selain permasalahan infrastruktur yang menjadi penghambat program tersebut belum mampu berjalan optimal, akses informasi soal data wilayah serta masyarakat yang belum mendapatkan akses listrik juga dinilai sebagai kendala bagi program 'Jabar Caang'.

Dia menambahkan, permasalahan terkait sinkronisasi data wilayah serta penerima aliran listrik sempat mendapat kritisi dari Komisi IV DPRD Jabar."Jadi data yang kita punya dengan data yang dari masyarakat dan di verifikasi dengan PLN ini belum ada kecocokan data yang pas," pungkas Herlas.(Ari/Red)


.
×
Berita Terbaru Update