BANDUNG,LENTERAJABAR.COM-Menjelang pelaksanaan pesta demokrasi pemilihan kepala daerah (Pemilukada) serentak yang akan dilakukan pada hari Rabu, tanggal 27 Juni 2018 sebagai hari pemungutan suara.
Pada hari itu dilakukan pemilihan serentak di 16 Kabupaten kota dan provinsi Jawa Barat .Pemilihan Wali Kota di lima daerah dan 7 Kabupaten yang akan menggelar Pemilihan Bupati.
Kelima kota peserta Pilkada serentak di Jawa Barat pada tahun 2018 yaitu, Kota Bandung, Kota Banjar, Kota Bekasi, Kota Cirebon dan Kota Sukabumi. Sementara untuk Kabupaten ada 7 yaitu, Kabupaten Purwakarta, Kabupaten Sumedang, Kabupaten Bandung Barat, Kabupaten Kuningan, Kabupaten Majalengka, Kabupaten Subang dan Kabupaten Bogor.
Dalam upaya mensukseskan pesta rakyat lima tahunan tersebut perlu dilakukan upaya sosialisasi secara menyeluruh termasuk diantaranya ke lembaga lembaga sekolah setingkat SLTA, karena di lembaga tersebut, terdapat para pemilih pemula.
Demikian hal tersebut diungkapkan anggota Fraksi Partai partai Gerindra, Herrry Ukasah kepada wartawan di gedung dewan Jalan. Diponegoro 27 Bandung kemarin.
Menurut legislator dari komisi V DPRD Jabar ini, Pilkada serentak itu harus masif sosialisasinya kesemua elemen masyarakat,karena dengan gencarnya sosialisasi ini untuk mengantisipasi tingginya masyarakat yang memilih "golput",kata wakil rakyat daerah Sumedang ini.
Lebih lanjut dikatakannya,apabila angka golput tinggi di suatu daerah tentu hal itu cermin dari proses demokrasi yang buruk,tutur Herry seraya menambahkan sosialisasi ke lembaga sekolah itu penting,karena mereka merupakan estapet keberlangsungan demokrasi Indonesia,tuturnya.
Namun edukasi pemilukada tak mesti menunggu dilaksanakan pihak KPU saja,berbagai lembaga dapat juga terlibat seperti lembaga legislatif bisa berperan,kesempatan itu ada, misalnya melalui reses ataupun pertemuan lainnya dengan konstituen di daerah tempat legislator itu.
Ditambahkannya sosialisasi melalui lembaga Sekolah, dari sisi manfaatnya tak hanya untuk cegah golput saja, tetapi akan menjadi sarana pendidikan politik untuk para siswa. Hadirnya kesadaran politik di kalangan siswa tersebut, tentunya dapat bermanfaat bagi siswa "mampu menggugah kesadaran untuk bertanggung jawab dan partisipasi dalam penyelenggaraan pembangunan yang sudah diagendakan oleh pemerintah,pungkas Herry.(Red)
Pada hari itu dilakukan pemilihan serentak di 16 Kabupaten kota dan provinsi Jawa Barat .Pemilihan Wali Kota di lima daerah dan 7 Kabupaten yang akan menggelar Pemilihan Bupati.
Kelima kota peserta Pilkada serentak di Jawa Barat pada tahun 2018 yaitu, Kota Bandung, Kota Banjar, Kota Bekasi, Kota Cirebon dan Kota Sukabumi. Sementara untuk Kabupaten ada 7 yaitu, Kabupaten Purwakarta, Kabupaten Sumedang, Kabupaten Bandung Barat, Kabupaten Kuningan, Kabupaten Majalengka, Kabupaten Subang dan Kabupaten Bogor.
Dalam upaya mensukseskan pesta rakyat lima tahunan tersebut perlu dilakukan upaya sosialisasi secara menyeluruh termasuk diantaranya ke lembaga lembaga sekolah setingkat SLTA, karena di lembaga tersebut, terdapat para pemilih pemula.
Demikian hal tersebut diungkapkan anggota Fraksi Partai partai Gerindra, Herrry Ukasah kepada wartawan di gedung dewan Jalan. Diponegoro 27 Bandung kemarin.
Menurut legislator dari komisi V DPRD Jabar ini, Pilkada serentak itu harus masif sosialisasinya kesemua elemen masyarakat,karena dengan gencarnya sosialisasi ini untuk mengantisipasi tingginya masyarakat yang memilih "golput",kata wakil rakyat daerah Sumedang ini.
Lebih lanjut dikatakannya,apabila angka golput tinggi di suatu daerah tentu hal itu cermin dari proses demokrasi yang buruk,tutur Herry seraya menambahkan sosialisasi ke lembaga sekolah itu penting,karena mereka merupakan estapet keberlangsungan demokrasi Indonesia,tuturnya.
Namun edukasi pemilukada tak mesti menunggu dilaksanakan pihak KPU saja,berbagai lembaga dapat juga terlibat seperti lembaga legislatif bisa berperan,kesempatan itu ada, misalnya melalui reses ataupun pertemuan lainnya dengan konstituen di daerah tempat legislator itu.
Ditambahkannya sosialisasi melalui lembaga Sekolah, dari sisi manfaatnya tak hanya untuk cegah golput saja, tetapi akan menjadi sarana pendidikan politik untuk para siswa. Hadirnya kesadaran politik di kalangan siswa tersebut, tentunya dapat bermanfaat bagi siswa "mampu menggugah kesadaran untuk bertanggung jawab dan partisipasi dalam penyelenggaraan pembangunan yang sudah diagendakan oleh pemerintah,pungkas Herry.(Red)