Notification

×

Iklan

Iklan

Partai Demokrat akan Gelar Konvensi Bakal Calon‎ Walikota Bandung 2018

Rabu, 19 April 2017 | 18:03 WIB Last Updated 2017-04-19T11:03:38Z
BANDUNG,LENTERAJABAR.COM - DPC Partai Demokrat Kota Bandung menyatakan kesiapan mereka dalam menghadapi pelaksanaan Pemilihan Wali Kota (Pilwalkot) Bandung tahun 2018. Langkah pertama yang dilakukan, yakni dengan membentuk tim penjaringan atau panitia konvensi bakal calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bandung 2018-2023.

Ketua Umum DPC Partai Demokrat Kota Bandung, Erwan Setiawan menuturkan, ‎pihaknya sudah membentuk tim penjaringan bakal calon wali kota dan wakil wali kota Bandung yang dipimpin Aan Andi Purnama, dibantu tujuh orang anggota. Saat ini, tim sudah mulai bergerak dan bekerja dalam menjaring bakal calon untuk diusung Partai Demokrat pada Pilwalkot Bandung 2018.

‎”Selain bentuk tim penjaringan, sebagai upaya sukseskan Pilwalkot Bandung 2018, DPC Partai Demokrat pun sudah lakukan safari politik. Baik dengan partai politik lain maupun tokoh masyarakat,” kata Erwan pada konferensi pers Persiapan Partai Demokrat menghadapi Pilwalkot Bandung 2018‎ di sekretariat DPC Partai Demokrat , Terusan Jalan Jakarta Kota Bandung‎, Rabu (19/4/2017).

Dalam safari politik tersebut, dilakukan diskusi-diskusi serta sharing terkait calon pemimpin Kota Bandung kedepan dan akan ‎dibawa kemana Kota Bandung kedepan. ‎Konvensi membuka ruang kepada calon kandidat dari semua elemen masyarakat. Baik dari kalangan Partai Demokrat, partai politik lain, maupun dari tokoh masyarakat untuk ikut mencalonkan diri dan maju di Pilwalkot Bandung 2018.

“Mereka yang ikut konvensi, wajib menyampaikan visi misi, program kerja, sekaligus memberikan pendidikan politik kepada masyarakat dengan mengenalkan serta mensosialisasikan diri mereka‎,” terangnya.

Selain itu, lanjut Erwan, pihaknya pun akan menggelar polling dalam menentukan bakal calon yang akan diusung oleh Partai Demokrat di Pilwalkot Bandung 2018.

Pihaknya menilai, polling yang dilakukan saat ini bukan polling yang bisa dipertanggungjawabkan dari sisi hasil karena hanya ditentukan melalui survey dalam waktu yang singkat. Selain itu, pihaknya pun menduga jika polling-polling yang dilakukan merupakan pesanan untuk meningkatkan popularitas seseorang.

‎”Kami akan gelar poling terbuka dan fair baik ke media maupun masyarakat yang dilakukan oleh tim independen bukan polling‎ dadakan, pesanan atau bayaran. Kita ingin polling yang betul-betul fair, dan tidak ingin ada calon atau kandidat yang bermian curang,” tegasnya.(Red/Hfa)
×
Berita Terbaru Update