BANDUNG,LENTERAJABAR.COM - Dalam upaya mendatangkan para wisatawan ke Jawa Barat salah satnya melalui kegiatan olahraga.
Gubernur Jabar Aher menyatakan mendukung kegiatan lomba lari maraton yang dikombinasikan dengan pariwisata, dengan mengambil garis awal dan akhir di Gedung Sate, Bandung.
"Ini kegiatan olahraga berkolaborasi dengan kegiatan pariwisata jadi `sport tourism`. Ini tentu baik dan ditandai dengan berbagai kegiatan sebelumnya termasuk penghijauan," kata Gubernur Jawa Barat dalam jumpa pers di Gedung Sate Bandung, Jumat(28/4).
Maraton yang diadakan sebuah perusahaan minuman isotonik itu akan berlangsung pada 30 Juli dan diharapkan diikuti oleh 6.500 pelari lokal dan mancanegara.
"Sport tourism merupakan program pemerintah yang harus didukung oleh berbagai pihak," kata Aher.
Sebagai upaya dalam mewujudkan maraton pariwisata, panitia membuat rute lari yang melewati berbagai situs sejarah, di antaranya Gedung Sate, Layang Pasupati, Jalan Asia Afrika, Gedung Merdeka, Masjid Raya dan Jalan Braga.
Lomba lari maraton tersebut membuka lima kategori, yaitu anak-anak, 5K, 10K, setengah maraton, dan maraton penuh.
"Ini adalah bentuk komitmen dari kami untuk terus memberikan edukasi akan pentingnya pemahaman dan penerapan lari yang aman," kata Managing Director PT Amerta Indah Otsuka Prayugo Gunawan, perusahaan yang mensponsori kegiatan itu.
Ia mengatakan kegiatan tersebut akan menjadi sebuah pengalaman yang menarik untuk berlari mengitari kota Bandung yang terkenal akan keindahannya.(Red/Hms)
Gubernur Jabar Aher menyatakan mendukung kegiatan lomba lari maraton yang dikombinasikan dengan pariwisata, dengan mengambil garis awal dan akhir di Gedung Sate, Bandung.
"Ini kegiatan olahraga berkolaborasi dengan kegiatan pariwisata jadi `sport tourism`. Ini tentu baik dan ditandai dengan berbagai kegiatan sebelumnya termasuk penghijauan," kata Gubernur Jawa Barat dalam jumpa pers di Gedung Sate Bandung, Jumat(28/4).
Maraton yang diadakan sebuah perusahaan minuman isotonik itu akan berlangsung pada 30 Juli dan diharapkan diikuti oleh 6.500 pelari lokal dan mancanegara.
"Sport tourism merupakan program pemerintah yang harus didukung oleh berbagai pihak," kata Aher.
Sebagai upaya dalam mewujudkan maraton pariwisata, panitia membuat rute lari yang melewati berbagai situs sejarah, di antaranya Gedung Sate, Layang Pasupati, Jalan Asia Afrika, Gedung Merdeka, Masjid Raya dan Jalan Braga.
Lomba lari maraton tersebut membuka lima kategori, yaitu anak-anak, 5K, 10K, setengah maraton, dan maraton penuh.
"Ini adalah bentuk komitmen dari kami untuk terus memberikan edukasi akan pentingnya pemahaman dan penerapan lari yang aman," kata Managing Director PT Amerta Indah Otsuka Prayugo Gunawan, perusahaan yang mensponsori kegiatan itu.
Ia mengatakan kegiatan tersebut akan menjadi sebuah pengalaman yang menarik untuk berlari mengitari kota Bandung yang terkenal akan keindahannya.(Red/Hms)