BANDUNG.LENTERAJABAR. COM - Pemprov Jawa Barat masuk dalam jajaran pemerintahan daerah dengan kinerja tertinggi secara nasional.Pemprov Jabar pun berpeluang mendapat penghargaan
Parasamya Purnakarya Nugraha dari Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri)
tahun ini.
Prestasi ini diraih Jabar atas berbagai inovasi yang telah dilakukan.
Dari berbagai inovasi yang telah ada, Gubernur Jabar Ahmad Heryawan
bersama para kepala OPD terkait memaparkan inovasi-inovasi tersebut di
hadapan Tim Direktorat Jenderal Otonomi Daerah (Ditjen Otda) Kemendagri
di Gedung Sate, Kota Bandung, Selasa (21/2).
“Tadi yang kita presentasikan sebagai best practice (ide, gagasan,
atau inovasi) adalah tiga ya. Pertama, e-samsat. Kedua, adalah sistem
perizinan dan pelayanan terpadu ini juga terbaik. Dan ketiga, adalah
tambahan penghasilan pegawai (TPP) yang berbasis kinerja, ini juga yang
terbaik,” ungkap Aher seusai pemaparan.
Menurut Aher, ketiga inovasi ini memiliki keunggulan dan kemudahan
untuk masyarakat. Pertama, e-samsat memiliki keunggulan berupa kemudahan
masyarakat dalam membayar pajak kendaraan bermotor dimana dan kapan
saja melalui ATM bank yang sudah dikerjasamakan dengan Badan Pendapatan
Daerah (Bapenda) Jabar.
Disebutkan Aher, terdapat 64.000 ATM yang tersebar di seluruh
Indonesia dan luar negeri, di antaranya ATM Bank BJB, Bank BRI, Bank
BNI, Bank BCA, dan Bank CIMB Niaga yang menunjang program tersebut
Lanjutnya inovasi kedua yang dipaparkan, yaitu sistem
perizinan dan pelayanan terpadu satu pintu yang dibuat oleh Dinas
Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu Satu Pintu (PMPTSP) Jabar.Sistem ini tertuang dalam sistem informasi pelayanan terpadu untuk
publik (Simpatik). Proses perizinan bisa dilakukan secara cepat, mudah,
murah, dan tidak ada tatap muka.
Fitur aplikasi Simpatik berupa daftar perizinan dan persyaratan,
pendaftaran online, e-tracking status izin, pengaduan online, dan open
source program.Inovasi PTSP Jabar ini sudah berjalan sejak 2012 dan merupakan
pelayanan tercepat dan termudah dalam prosesnya. Aplikasi ini pun telah
diadopsi oleh 17 provinsi, tiga di antaranya oleh Provinsi Sumatera
Utara dengan nama Simpel Paten, Provinsi Bengkulu dengan nama Sipanse,
dan Provinsi NTT dengan nama Spesial.
Ketiga, yaitu SKP Online Jabar. Sistem ini berupa aplikasi sistem
manajemen kepegawaian online yang bisa memantau kinerja seluruh pegawai.
Hasil kinerja inilah yang kemudian berbuah TPP bagi pegawai. Program
TPP ini telah ada sejak 2009 dan besarannya tergantung dari kinerja dan
loyalitas yang dilakukan.Dengan adanya sistem SKP Online ini, Pemprov Jabar telah menghapus
biaya honor. Sebab, dengan adanya TPP, kesejahteraan pegawai pun menjadi
meningkat.
“Tiga hal ini dianggap sistemnya yang paling baik oleh KPK. Dan
Kemendagri juga barusan mengapresiasi juga plus ini juga bagian dari
penilaian dalam rangka LPPD (laporan penyelenggaraan pemerintahan
daerah),” ujar Aher.
“LPPD ini untuk provinsi diambil tiga besar. Kabupaten/kota diambil
sepuluh besar. Nah, sekarang yang masuk sepuluh besar itu (dari Jawa
Barat), Kota Bandung, dan Kota Sukabumi,” lanjutnya.
Sementara itu, Kasubdit Pengembangan Kapasitas Pemerintahan Daerah
Dirjen Otda Kemendagri Gensly mengatakan, pemaparan berbagai inovasi
tersebut dilakukan untuk melihat berbagai hal yang telah dilakukan Jabar
terkait best practice.
Hal ini, menurutnya, bisa menjadi peluang bagi Jabar untuk meraih penghargaan Parasamya Purnakarya Nugraha.“Provinsi Jawa Barat dari hasil evaluasi kinerja penyelenggaraan
pemerintahan itu masuk peringkat tertinggi, sehingga kita ingin melihat
penguatan hal-hal apa yang pernah dilakukan Jawa barat terkait best
practice-nya,” kata Gensly.
Gensly menilai, Jabar memiliki terobosan anggaran di tengah kebijakan
pemotongan anggaran oleh pemerintah pusat. Jabar pun masih mampu
berinovasi, bahkan menularkan hasil karyanya ke daerah lain.
“Jadi bagaimana dalam kondisi keterbatasan Jawa barat membuat suatu
terobosan untuk anggaran, sehingga dengan adanya pemotongan anggaran
sendiri pun Jawa Barat gak goncang. Nah, hal-hal itu yang digagas oleh
Pak Gubernur dan ditularkan ke 17 provinsi lainnya. Mudah-mudahan 34
provinsi nanti juga akan tertular,” harapnya.(Rg/Hj)