Notification

×

Iklan

Iklan

Keberadaan BIJB Diharapkan Dongkrak Wisatawan ke Jabar

Selasa, 31 Januari 2017 | 15:43 WIB Last Updated 2017-01-31T08:49:58Z
BANDUNG,LENTERAJABAR. COM - Seiring dengan hampir rampungnya pembangunan kontruksi bandara internasional pertama Jabar pada tahun 2018 mendatang. PT Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB)‎ mengadeng Dinas Pariwisata dan Budaya Jawa Barat dan kota/kabupaten se-Jawa Barat untuk menggeliatkan sektor pariwisata Jabar.

Direktur Utama PT BIJB Virdha Dimas Eka Putra mengatakan diperkirakan ‎20 juta wisatawan mancanegara di tahun 2019 akan berkunjung ke Indonesia. Salah satu destinasi wisata yang dituju ialah Jawa Barat. Destinasi wisata. 
Menurut Kementerian Pariwisata haruslah memenuhi aspek 3A, yaitu atraksi, aksesibilitas, dan amenitis (fasilitas penunjang wisata).

Menurut Virdha,untuk atrasi, Jabar tidak kalah dari daerah lain. Amenitis Jabar juga siap. Nah akses ini perlu ada perhatian khusus,katanya dalam  BIJB Tourism Gathering di Hotel Papandayan, Jalan Gatot Soebroto, Kota Bandung, Selasa,( 31/1/ 2017 ).

Lebih jauh kriteria 3 A ini dikembangkan lagi menjadi airline, airport dan authority. Menurut Virdha, Jabar sudah memenuhi kriteria 3A ini. Dengan label internasional, BIJB tidak hanya melayani penerbangan regional. Bandara dengan lebar runway 50 meter dan panjang 3000 m itu juga melayani rute jarak jauh.
Melalui gathering ini kami antusias berdiskusi dengan disbudpar bagaimana kembangkan Jabar jadi kawasan wisata. Seperti diketahui kunjungan saat ini mencapai 45 juta wisatawan nusantara dan 2 juta turis mancanegara ke Jabar dan itu bakal ada lonjakan,"ujar dia.

Pihaknya, akan terus sosialisasikan progres pembangunan, agar semua pihak mempersiapkan diri bahwa bandara akan segera beroperasi. Begitupula dengan wilayah destinasi wisata disiapkan agar bisa lebih menarik, bisa diekspose, diinformasikan, dan bisa jadi tujuan wisata.
Kepala Disparbud Jabar Ida Hernida mengatakan, begitu BIJB rampung pihaknya meminta agar mendapat fasilitas tempat promosi destinasi wisata dari ke 27 kota dan kabupaten di Jabar termasuk dari provinsi.

"Pak Virdha harus sediakan slot dengan harga kekeluargaan. Nanti ada satu ruangan, di mana setiap hari dari 27 kab kota harus sediakan suguhan masing-masing apa budaya kuliner dan merchannya, tapi tolong daerah yang nggak akitf akan dilewat. Setahun dibagi 28 wilayah yang akan ngisi ruangan tersebut," ujar dia.

Menurut Ida, kunjungan wisata ke Jabar cukup signifikan. Tahun 2016 mereka menargetkan 42 juta wisatawan nusantara dan tercapai 46 juta. Sementara target 2018 sebanyak 1,5 juta turis mancanegara dan 48 juta wisatwan nusantara. "Saya yakin bisa," ucap dia.

Pada 2018, Disbudpar menargetkan 3 juta wisman karena BIJB bisa menampung pesawat yang selama ini tidak bisa parkir di Bandara Soekarno Hatta. "BIJB bisa memuat 22 pesawat. Pulang pergi pesawat bisa dihitung. Mudah-mudahan bisa, apalagi target wisnus bisa 55 juta. Karena wisata ini sudah bukan merupakan barang mewah lagi. Sekarang untuk semua kalangan, wisata adalah suatu kebutuhan," tutur Ida. 

Ditambahkannya, pariwisata adalah lokomotif pembangunan daerah. Ketika sumber daya alam menipis, pariwisata bisa menjadi andalan. 1"Satu pariwisata unggul maka seluruh sektor perekonomian gerak. Hotel, kuliner, merchant, dan lain-lain. Bukan sombong, wisata adalah motor perekonomian di daerah,pungkas Ida manatan Sekwan DPRD Jabar ini.(Fr/Rp)
×
Berita Terbaru Update