BANDUNG.LENTERAJABAR.COM,- Kasus dugaan ujaran kebencian dan penghinaan terhadap etnis/sara dan komunitas pengemar persip yang dilakukan seorang YouTuber sekaligus streamer berinisial MAF, pemilik akun RESBOB, yang sempat viral di media sosial.
Terkait hal itu Ketua Umum Viking Persib Club (VPC), Tobias Ginanjar memenuhi panggilan Subdit Siber Polda Jawa Barat untuk memberikan keterangan sebagai saksi
Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat Tobias mengatakan, kehadirannya di Mapolda Jabar merupakan bagian dari upaya memperkuat laporan yang sebelumnya telah dilayangkan Viking melalui kuasa pelapor, Ferdi, pada Kamis lalu.
"Ya, hari ini saya hadir memenuhi panggilan Kasubdit Siber Polda Jabar sebagai saksi, untuk dimintai keterangan guna memperkuat laporan yang sudah dilakukan oleh Saudara Ferdi mewakili Viking," ujar Tobias kepada media, Senin, 15 Desember 2025.
Tobias mengaku mendapat sejumlah pertanyaan dari penyidik. Namun, ia enggan membeberkan secara rinci materi pemeriksaan dan menyerahkannya sepenuhnya kepada aparat penegak hukum.
"Tadi banyak ditanya, cukup banyak. Tapi untuk detailnya, lebih baik langsung ke penyidik saja," bebernya.
Pemeriksaan terhadap Tobias berlangsung sekitar satu setengah jam. Ia menegaskan posisinya hadir sebagai Ketua Umum Viking, mengingat laporan tersebut secara resmi dilakukan atas nama organisasi suporter Persib Bandung.
Terkait barang bukti, Tobias menyebut, penyidik telah mengantongi dan melakukan verifikasi atas sejumlah bukti yang ada.
"Soal barang bukti, mereka sudah punya. Tadi tinggal verifikasi saja,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Tobias menegaskan, Viking Persib Club sepenuhnya mempercayakan penanganan perkara ini kepada Subdit Siber Polda Jabar.
"Kami menyerahkan sepenuhnya kepada proses hukum yang berjalan. Kami percaya Subdit Siber bisa menjalankan tugasnya dengan baik. Untuk pengawalan selanjutnya, itu akan dilakukan oleh Kang Ferdi dan teman-teman,” tegasnya.
Di sisi lain, Tobias juga menyampaikan pesan dan imbauan kepada seluruh suporter, khususnya Bobotoh, agar menjadikan kasus ini sebagai pelajaran bersama.
“Hari ini juga jadi reminder dan pesan buat semua suporter, terutama Bobotoh, agar lebih berhati-hati. Jangan sampai dalam rivalitas kita menggunakan kalimat yang menyinggung suku, agama, ras, dan hal-hal sensitif lainnya,” ujarnya.
Menurut Tobias, kasus ini bukan hanya soal menindak pihak yang diduga menghina, tetapi juga menjadi refleksi agar suporter Persib tidak melakukan hal serupa di kemudian hari.
“Ini pelajaran buat kita semua. Jangan sampai kejadian seperti ini terulang, baik dilakukan kepada kita maupun oleh kita,” ucapnya.
Tobias menambahkan, langkah hukum yang ditempuh Viking merupakan respons atas aspirasi anggota. Ia mengaku menerima banyak pesan langsung (DM) dan mention dari anggota serta Bobotoh yang meminta Viking tidak tinggal diam.
“Mereka merasa sakit hati dan ingin Viking menindaklanjuti. Jadi laporan ini lahir dari aspirasi anggota yang masuk lewat jaringan media dan komunikasi internal,” pungkasnya. **
