
Caption : Ketua Nazhir Masjid Raya Bandung (MRB) Roedy Wiranatakusumah
BANDUNG.LENTERAJABAR.COM,- Menghadapi beragam bencana yang terjadi di tanah air, Masjid Raya Bandung (MRB) bersiap diri untuk hal yang tidak terduga. Terlebih MRB yang berdampingan dengan alun-alun dan wilayah strategis lainnya kerap dipakai ajang keramaian baik ritual keagamaan, Ramadhan dan Hari Raya, juga aktivitas pergantian tahun.
Dalam kondisi sehari hari pun MRB ramai dikunjungi masyarakat dari banyak tempat. Bukan hanya warga lokal dari Bandung dan Jawa Barat saja, namun terkadang tampak rombongan wisatawan mancanegara yang mendatangi masjid warisan keluarga Wiranatakusumah tersebut.
Ketua Nazhir MRB, Roedy Wiranatakusumah mengungkapkan pihaknya sebagai pengurus masjid harus bersiap diri menghadapi kondisi terburuk. "Kita paham MRB menjadi salah satu titik kumpul bila terjadi kebencanaan di Kota Bandung", ujarnya.
Menurutnya, pihaknya menata seluruh anggota Nazhir dan tim di MRB agar selalu bersiap menghadapi kondisi tersebut. Karena MRB adalah salah satu titik kumpul merujuk SK Menteri Dalam Negeri Permendagri No.46 Tahun 2019
Ia mengakui memang belum ada Koordinasi mengenai keadaan kegawatdaruratan tersebut bersama pihak yang terkait. Dikatakannya memang kita harus melakukan kordinasi dengan pihak terkait seperti BPPD kota.
Dikatain Roedy, selaku ketua Nazhir ia perlu melakukan kordinasi dengan institusi kebencanaan di Kota Bandung, Karena sifat kebencanaan yang tidak bisa diprediksi, baik yang bersifat alam ataupun bukan.
Sebagai informasi, MRB strategis menjadi titik kumpul karena memiliki area luas yang berhadapan langsung dengan alun-alun Bandung dan rumah dinas walikota Bandung. Terdapat beberapa lahan kosong yang juga tetap terjaga di sekitar alun-alun untuk menampung berkumpulnya massa.
Di dalam MRB sendiri, sudah ditunjang dengan fasilitas air bersih dan MCK dalam jumlah yang banyak. "Ini menjadi penting karena dalam kondisi massa berkumpul yang banyak, fasilitas MCK harus tersedia dalam jumlah banyak dan prima, dan kami memiliki itu", pungkasnya.(red/ris)
