BANDUNG.LENTERAJABAR.COM,- Komunitas Profesi Sales Indonesia (KOMISI) dalam rangkaian acara Hari Sales Indonesia (HARSINDO) 2025 dan Rakernas ke-13 KOMISI yang lahir pada 11-11-2011.
KOMISI mengelar Konferensi Pers bertempat di Hotel Savoy Homann, Jalan Asia Afrika, Kota Bandung, Senin, (10/11/2025), KOMISI secara lantang mendeklarasikan upaya mereka untuk mengikis rasa malu dan merangkul kebanggaan sebagai seorang sales yang tangguh dan profesional.
Konferensi Pers ini dihadiri Empat tokoh utama KOMISI hadir dalam konferensi pers ini: James Gwee (Pembina KOMISI), Dedy Budiman, M.Pd. (Founder KOMISI), Indra Hadiwidjaja (Ketua Umum KOMISI Pusat), dan Kartikowati Djoharijah (Ketua DPD KOMISI Jawa Barat).
Acara ini juga menjadi penanda dimulainya rangkaian kegiatan penting, termasuk Rakernas dan Bandung Sales Training Summit 2025.
Rakernas KOMISI 2025 menetapkan visi baru organisasi yang menegaskan arah gerak profesi sales di Indonesia, yakni:
“Menjadikan profesi sales sebagai sarana meningkatkan taraf hidup, membangun kesejahteraan berkelanjutan, dan menumbuhkan kebanggaan dalam setiap langkah profesional.”
Ketua Umum KOMISI Pusat, Indra Hadiwidjaja, menjelaskan bahwa visi ini menjadi kompas strategis bagi seluruh anggota KOMISI dalam menghadapi tantangan dunia kerja modern.
“Visi tersebut akan menjadi dasar langkah organisasi menuju 2030 dengan tema besar ‘From Sales Community for Economic Empowerment to National Movement.’ Semua orang sales harus bangga dengan langkah profesional mereka, karena kontribusi mereka nyata bagi pertumbuhan ekonomi bangsa,” ujar Indra.
Dedy Budiman, M.Pd., Pendiri KOMISI, membuka diskusi dengan menyoroti fenomena memilukan di mana banyak orang yang sukses secara finansial berkat profesi sales namun enggan mengakuinya.
“Banyak orang sukses jadi sales malu mengakui sebagai sales, malah mengaku kontraktor, atau sales tapi ditulis area manager, segitu memalukan menjadi sales,” ungkap Dedy Budiman dengan nada prihatin.
Fenomena ini, menurut KOMISI, adalah akar masalah yang harus segera diatasi, profesi yang menjadi urat nadi perekonomian, yang menjanjikan penghasilan tanpa batas dan ketahanan terhadap PHK, justru dipandang sebelah mata oleh masyarakat, bahkan oleh para pelakunya sendiri.
Pembina KOMISI, James Gwee, yang telah 14 tahun berkiprah di komunitas ini, memberikan perspektif yang berbeda tentang realitas dunia kerja, menurutnya, profesi sales adalah lapangan kerja yang paling menjanjikan.
Menurut James Gwee, lowongan paling banyak adalah menjadi Sales, “Lowongan pekerjaan terbanyak selalu datang dari bidang sales,” ujarnya.
Sebagai tuan rumah, Kartikowati Djoharijah menyampaikan kebanggaan atas kepercayaan yang diberikan kepada DPD KOMISI Jawa Barat. Ia menekankan bahwa seluruh pengurus dan pembicara nasional tampil tanpa bayaran dalam Bandung Sales Training Summit 2025 bertema “Be Strong or Be Wrong: Leading Sales in The New Reality.”
“Tidak ada satu pun pengurus atau pembicara yang dibayar. Kami hadir karena ada chemistry — semangat pengabdian untuk memajukan profesi sales di Indonesia,” tutur Kartikowati.
Dalam kesempatan yang sama, Dedy Budiman menjelaskan keberhasilan KOMISI menanamkan kurikulum sales di 100 SMK di 30 provinsi, dengan melibatkan lebih dari 1.000 siswa kelas 10.
“Setiap tugas siswa wajib diunggah di LinkedIn agar sejak dini kiprah mereka bisa dilihat publik dan dilirik perusahaan,” jelasnya.
Mulai 2026, KOMISI akan memperluas program ke perguruan tinggi, menjembatani dunia akademik dan industri agar mahasiswa dapat melakukan riset dan magang di perusahaan mitra.
Rangkaian acara di Bandung juga menyertakan BANDUNG SALES TRAINING SUMMIT 2025 dengan tema inspiratif: “BE STRONG OR BE WRONG: LEADING SALES IN THE NEW REALITY!”.
James Gwee menyatakan kehadirannya karena melihat “hasilnya nyata dan mengapresiasi,” meskipun James menyebut upaya ini “hanya satu tetes di Samudera.”
Pesan utama dari summit ini adalah seruan untuk bertransformasi: “Transform Your Leadership, Transform Your Team Performance.”
Melalui konferensi pers ini, KOMISI secara jelas menggarisbawahi komitmen mereka: mengubah profesi sales dari pekerjaan yang dianggap memalukan menjadi profesi yang terhormat, bermoral, berpenghasilan tinggi, dan tangguh, sebuah pilar utama kemandirian ekonomi bagi masyarakat Indonesia..(red/**)

