Notification

×

Iklan

Iklan

Kepala DP3AKB Jabar Siska Gerfianti Dampingi Menteri Arifah Takziah,Tekankan Pentingnya Ketahanan Keluarga dan Kepedulian Sosial

Selasa, 09 September 2025 | 10:08 WIB Last Updated 2025-09-09T03:08:36Z


BANDUNG.LENTERAJABAR.COM
, - Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan, Perlindungan Anak, dan Keluarga Berencana (DP3AKB)  Jawa Barat, dr. Siska Gerfianti, S.P.Dlp, M.H.Kes mendapingi Menteri Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak (PPPA), Arifah Choiri Fauzi. Bertakziyah ke rumah Orang tua almarhumah yang meninggal akibat bunuh diri beserta kedua anaknya di Desa Pasirhuni, Kecamatan Cimaung, Kabupaten Bandung. Beliau menyampaikan belasungkawa yang mendalam, kepada keluarga yang ditinggalkan dan beliau juga mendo’akan almarhumah beserta almarhun kedua anaknya diterima di sisi Allah SWT.


Arifah menyatakan, Arifah Choiri Fauzi. B ini menjadi pelajaran penting bagi kita khususnya keluarga. Agar bagaimana kita terus berupaya menguatkan ketahanan keluarga dalam rumah tangga.


“Salah satu yang sangat penting dalam ketahanan keluarga itu adalah Komunikasi. Sehingga dengan Komunikasi, apa yang dirasakan istri maupun suami harus bisa saling dikomunikasikan. Dengan memperkuat hubungan Komunikasi yang baik, maka tidak akan ada hambatan untuk menyampaikan rasa atau unek-unek yang sedang dirasakan oleh istri ataupun suami. Kedua, bukan hanya ketahanan keluarga, tetapi lebih dari itu. Bagaimana hubungan antara Anggota Masyarakat, agar lebih saling peduli bila melihat tetangga kita ada sesuatu yang berbeda. Bukan artinya kita ingin ikut campur urusan orang lain atau rumah tangga yang lain. Tetapi mungkin di antara para tetangga kita juga ada yang butuh perhatian, butuh ditanyakan apa ada masalah yang bisa dibantu. Dengan pertanyaan yang lebih menunjukkan kepedulian kita, akan masalah yang dihadapi tetangga atau bahkan anggota keluarga kita sendiri ini. Maka orang yang ditanya itu bisa merasakan ada yang peduli dengan keberadaan dan kesulitannya,” tutur Arifah Choiri Fauzi.


Dengan adanya kasus ini, kata Arifah, maka Kementerian PPPA terus berupaya untuk mengingatkan Kembali untuk bergandengan tangan saling menguatkan bersama-sama.


“Kita saling menguatkan masyarakat kita, memperkuat hubungan silaturahmi di antara anggota masyarakat. Ayo kita intropeksi diri kita masing-masing supaya kasus seperi ini tidak terjadi lagi,” ungkap Arifah.


Menteri Arifah mengakui, tindakan preventif Kementerian PPPA sebenarnya sudah ada dengan dibukanya Call Center SAPA 129, berupa layanan pengaduan untuk menangani kasus kekerasan terhadap perempuan dan anak.


“Tapi tidak hanya menerima laporan tentang kekerasan terhadap perempuan dan anak saja. Sebetulnya hal-hal yang mungkin menjadi persoalan di keluarga atau rumah tangga itu bisa dilaporkan ke Call Center SAPA 129,” kata Arifah.


Dalam kesempatan tersebut, Kepala DP3AKB Jawa Barat, Siksa juga menegaskan pentingnya memperkuat upaya Perlindungan Perempuan dan Anak. Serta peningkatan layanan dukungan Psikologis, Konseling, Edukasi. Pemberdayaan Perempuan dan keluarga untuk mencegah terulangnya kejadian serupa.


Kejadian ini menunjukkan bahwa Tekanan Ekonomi dan Persoalan rumah tangga yang tidak ditangani dengan baik. Dapat berdampak serius pada kesehatan mental dan berujung pada tindakan yang merugikan bagi Anak. Selain itu, kekerasan dalam rumah tangga tidak hanya berupa kekerasan Fisik, dapat pula berupa kekerasan Psikis yang terkadang kurang mendapat perhatian.



“Kami menegaskan kembali bahwa anak-anak berhak hidup dalam lingkungan aman dan keluarga yang penuh kasih sayang. Karena itu, penting bagi masyarakat, agar peduli dan empati terhadap tetangga dan lingkungan di sekitarnya yang terlihat mengalami tekanan hidup. Serta mendorong mereka untuk mau berbagi atau mengakses Layanan Konseling/Dukungan Psikososial yang tersedia,” papar Siska Gerfianti yang santuy disapa Doksis ini.


Dinas pengampu pemberdayaan dan perlindungan anak di setiap Kabupaten/Kota di Jawa Barat memiliki layanan Konseling dan Edukasi Keluarga yaitu PUSPAGA (Pusat Pembelajaran Keluarga) yang dapat diakses secara Gratis. Mendampingi orang tua dalam menjalankan perannya mengasuh dan mendidik anak dengan optimal. Serta mencegah kekerasan dan masalah keluarga lainnya. Untuk Puspaga Provinsi Jawa Barat, Masyarakat dapat mengakses Layanan PUSPAGA melalui nomor Hotline 0856-4380-8032.


Sebagai bentuk komitmen, DP3AKB Provinsi Jawa Barat telah dan terus melaksanakan berbagai program yang fokus pada penguatan keluarga dan perlindungan perempuan-anak, di antaranya:

– PUSPAGA (Pusat Pembelajaran Keluarga): memberikan layanan konseling, konsultasi, dan edukasi terkait pengasuhan, komunikasi keluarga, serta dukungan psikologis.

– Sekolah Parenting ayah dan ibu : wadah pembelajaran bagi orang tua agar memiliki keterampilan mengasuh anak dengan penuh kasih, seimbang, dan sesuai tahap tumbuh kembang.

– Sekolah Pranikah: memberikan bekal bagi calon pengantin agar siap membangun rumah tangga harmonis, sehat, dan mampu menghadapi dinamika pernikahan.

– Sekolah Perempuan: ruang pemberdayaan perempuan untuk meningkatkan kapasitas, kepemimpinan, dan kesadaran akan hak-haknya, sehingga lebih berdaya dalam kehidupan keluarga maupun masyarakat.

– Jabar Cekas : memberikan edukasi agar masyarakat berani mencegah kekerasan.


Program-program tersebut menjadi ikhtiar bersama untuk mencegah terjadinya persoalan keluarga yang kompleks, yang berpotensi menimbulkan tekanan psikologis maupun tindakan Tragis.


DP3AKB Provinsi Jawa Barat juga Kembali mengajak masyarakat untuk tidak ragu mencari bantuan, dapat juga melalui layanan SAPA129 dan UPTD PPA di Kabupaten/Kota, sebagai Ruang Pengaduan, Konseling dan Pendampingan Jukum maupun Psikososial.


“Mari kita jadikan peristiwa ini sebagai momentum untuk memperkuat kepedulian bersama, menguatkan ketahanan keluarga. Serta memastikan setiap Perempuan dan Anak di Jawa Barat. Hidup dengan aman dan terlindungi, agar peristiwa serupa tidak terulang di Jawa Barat,” tandas Siska Gerfianti. (***).

×
Berita Terbaru Update