Notification

×

Iklan

Iklan

Anggota DPRD Jabar Tedy Rusmawan Temui Wali Kota Bandung di Moment Reses III

Sabtu, 26 Juli 2025 | 12:03 WIB Last Updated 2025-07-26T05:03:53Z

Caption : Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat H. Tedy Rusmawan A.T., M.M.,


KOTA BANDUNG.LENTERAJABAR.COM
,- Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat H. Tedy Rusmawan A.T., M.M., wakil rakyat Daerah Pemilihan (Dapil) Jabar 1 meliputi Kota Bandung dan Cimahi,saat ini melaksanakan kegiatan Reses III Tahun Sidang 2024-2025, 


Masa reses DPRD Provinsi Jabar dimanfaatkan para legislator untuk turun kelapangan menemui konstituen untuk lebih intens menyerap aspirasi masyarakat di daerah pemilihan (dapil).


Anggota Komisi I DPRD Jawa Barat, Tedy Rusmawan memanfaatkan moment reses ini dengan menyerap aspirasi dan mengidentifikasi permasalahan warga di daerah pemilihan.Kang Tedi Politisi PKS ini menyambangi Walikota Bandung  Muhammad Farhan,di Balai Kota Bandung, Jumat 25 Juli 2025.


Lebih lanjut dikatakan Sekretaris Fraksi PKS (Partai Keadilan Sejahtera) DPRD Provinsi Jawa Barat ini,sebagai wakil rakyat, sudah menjadi tugas saya untuk memperjuangkan suara masyarakat,Kita ingin Kota Bandung dan Jawa Barat menjadi daerah yang maju, adil, dan inklusif bagi semua kalangan,”tutur pria berkacamata ini.


Pada kesempatan ini politisi senior partai berlambang dua buah bulan sabit yang mengapit satu tangkai padi tegak lurus ini, menyoroti keterbatasan akses pendidikan jenjang SMA dan SMK di Kota Bandung. 


Ia mengingatkan, terakhir kali pembangunan sekolah tingkat provinsi di Bandung terjadi pada 2006, yakni SMAN 27. 

Caption : Wali Kota Bandung Muhammad Farhan saat menerima Anggota DPRD Provinsi Jawa Barat H. Tedy Rusmawan A.T., M.M., di Balai Kota Bandung, Jumat 25 Juli 2025.


“Provinsi membuka peluang pembangunan jika ada lahan dari Pemkot Bandung. Kami sudah lihat potensi lahan di Bandung Kulon, bahkan sudah ada bangunan yang terbengkalai,” ujar Tedy.


Tedy juga menyampaikan hasil reses sebelumnya di Rancasari, kebutuhan SMA cukup mendesak. 


“Di Riung Bandung ada lahan dua hektare milik Pemkot, ini bisa dioptimalkan. Dulu sempat diajukan saat masa Pj, sekarang harus diperkuat oleh wali kota definitif,” tambahnya.


Dalam isu lingkungan, Tedy menyampaikan perkembangan proyek TPPAS Legok Nangka yang direncanakan groundbreaking pada 2026 dan selesai 2029. 


"Sementara itu, Sarimukti dibuka zona baru seluas 6 hektar, namun hanya bertahan dua tahun. Saat ini jatah Kota Bandung hanya 1.000 ton per hari," jelas legislator yang duduk di komisi membidangi pemerintahan ini.

 


Menanggapi hal tersebut, Wali Kota Bandung Muhammad Farhan mengakui masih banyak titik blank spot pendidikan, terutama di kawasan timur dan utara kota. 


“Saya memang mendapat amanat untuk memperkuat sekolah swasta. Untuk sementara, bantuan ke sekolah swasta jadi prioritas. Misalnya untuk SMP swasta, kita bantu biaya operasional Rp4 juta dan biaya personal Rp8 juta per siswa per tahun. Sayangnya, ini baru bisa direalisasikan di tahun 2026,” ujar Farhan.


Terkait pengelolaan sampah, Farhan menyatakan, Pemkot Bandung siap kapan saja TPPAS Legok Nangka mulai beroperasi. Namun, kekhawatiran terbesar justru datang dari kondisi TPA Sarimukti. 


“Saat ini Bandung masih mengandalkan sistem angkut buang. Kalau Sarimukti bermasalah, kita harus sangat siap,” ujarnya.


Terkait Teras Cihampelas, Farhan mengatakan, akan dilakukan uji struktur terlebih dahulu, khususnya segmen dua.Renovasi kami tunda, akan dicek ulang dan kalau memungkinkan kita masukkan saat revisi APBD,jelasnya.


Farhan menambahkan, Pemkot Bandung juga tengah mempercantik kawasan pedestrian di bawah Teras Cihampelas melalui pengecatan ulang dan pemasangan lampu hias.(Red/AdPar)


×
Berita Terbaru Update