BANDUNG.LENTERAJABAR.COM,- Umat Islam di seluruh dunia baru saja merayakan momen Idul Adha tahun 1446 H. Hari raya yang kerap disebut sebagai 'Lebaran Haji' ini terasa begitu hangat karena menjadi ajang berbagi kebahagiaan lewat ibadah kurban.
Sinergi Foundation turut menjadi lembaga yang menorehkan jejak dalam pelaksanaan kurban tahun 2025 ini. Lewat Program Green Kurban, Sinergi Foundation mengajak para donatur untuk memaksimalkan kebaikan dari ibadah yang mereka laksanakan. Kebaikan tersebut mencakup menebar kebahagiaan kurban untuk penerima manfaat di pelosok yang jarang merasakan kurban, mengurangi penggunaan plastik demi merawat Bumi, serta menjalankan upaya penghijauan.
Pada pelaksanaan Green Kurban tahun ini, terdapat total 220 ekor domba dan 27 ekor sapi yang dikurbankan. Keseluruhan kurban tersebut mengalirkan manfaat kepada 31.960 jiwa yang tersebar di 44 lokasi dan 5 negara. Setiap proses distribusi dikawal dengan ketat agar tetap sesuai syariat dan tepat sasaran.
Salah satu titik yang menjadi lokasi distribusi Green Kurban adalah Kampung Cikembang yang berada di pedalaman Kabupaten Pandeglang, Banten. Tim Green Kurban turun langsung untuk membersamai proses penyembelihan dan pembagian daging kurban. Akses menuju kampung ini masih sangat terbatas. Bahkan untuk mencapai lokasi persis kampungnya hanya bisa dilakukan dengan berjalan kaki.
Lokasinya yang cukup jauh dan kondisi ekonomi warganya yang serba kekurangan membuat jarang ada kurban yang dilaksanakan di sana. Kurban terakhir diadakan pada tahun 2022 lalu berupa 1 ekor domba. Namun, sejak kampung tersebut berdiri, belum pernah ada kurban sapi.
Maka, kurban sapi tersebut menjadi momen yang sangat istimewa sekaligus bermakna. Warga menyambut dengan penuh antusiasme dan sukacita. Seluruh proses kurban dari awal hingga akhir mereka ikuti sepenuhnya.
Kisah seperti ini tidak hanya dapat disaksikan di satu atau dua wilayah Indonesia. Ada begitu banyak daerah yang tak tersentuh distribusi daging kurban karena letaknya yang jauh di pedalaman. Kondisi ini semakin menegaskan pentingnya pemerataan daging kurban kepada mereka yang benar-benar membutuhkan di daerah pedalaman.
Program Green Kurban tak hanya selesai sampai memastikan daging kurban diterima tangan-tangan yang membutuhkan. Masih ada ikhtiar menebar kebaikan lain sebagaimana yang sudah dijanjikan sebagai salah satu keuntungan berpartisipasi dalam program ini, yakni penghijauan.
Pelaksanaan ikhtiar penghijauan ini akan dilakukan dengan menanam pohon mangrove atau bakau sesuai jumlah hewan kurban tahun ini. Pohon-pohon tersebut akan ditanam di daerah Teluk Pangpang, Dusun Tegal Pare, Desa Wringinputih, Kecamatan Muncar, Kabupaten Banyuwangi.
Adapun pemilihan bakau sebagai pohon yang ditanam dalam upaya ini dilakukan karena manfaatnya yang lebih luas. Selain untuk penghijauan, bakau juga dapat mengurangi dampak abrasi dan dapat membuka peluang ekonomi baru bagi masyarakat sekitar.
Seluruh upaya pemerataan kurban dan penghijauan yang dilakukan tak terlepas dari prinsip Sinergi Foundation untuk mengajak setiap pihak yang terlibat #TumbuhLebihBaik. Menghidupkan prinsip agama Islam untuk menghadirkan manfaat dan kasih sayang kepada sesama dan alam melalui setiap langkah dan sinergi yang terjalin. Sehingga, manfaat yang dihasilkan dapat menyentuh lebih banyak makhluk ciptaan-Nya.**
