Caption : Sekretari Fraksi PAN DPRD Provinsi Jabar H. Raden Tedi, ST.,M.M,(foto Istimewa)
KOTA BANDUNG .LENTERAJABAR.COM,- Sekretari Fraksi PAN DPRD Provinsi Jabar H. Raden Tedi, ST.,M.M, "mengungkapkan peringatan Hari Buruh Internasional atau May Day yang jatuh setiap 1 Mei, harus dijadikan momentum untuk meningkatkan keberpihakan terhadap hak dan kesejahteraan para pekerja,
Demikian hal tersebut diakatakan politisi senior berlambang matahari putih dengan 32 pancaran sinar ini ,saat diminta tanggapannya melalui jaringan whatsApp selulernya, terkait peringatan hari buruh international 2025, Jum’at (2/5/2025).
Lebih lanjut dikatakan legislator Partai Amanat Nasional (PAN) ini, pekerja adalah tulang punggung pembangunan daerah dan nasional. Oleh karena itu, sudah sepatutnya pemerintah, pengusaha, dan seluruh pemangku kepentingan menaruh perhatian lebih terhadap kondisi buruh, baik dari sisi kesejahteraan, keamanan kerja, maupun perlindungan hukum.
“Hari Buruh bukan sekadar seremoni tahunan, tapi harus menjadi pengingat bagi kita semua untuk terus memperjuangkan hak-hak buruh. Terlebih dalam kondisi ekonomi yang belum sepenuhnya pulih, para pekerja menghadapi tantangan berat, termasuk ancaman pemutusan hubungan kerja, upah minimum yang belum layak, hingga jaminan sosial yang masih belum merata,” kata wakil rakyat dari Daerah Pemilihan (Dapil) Jabar XI meliputi Kabupaten Subang, Kabupaten Majalengka dan Kabupaten Sumedang (SMS).
Kang Tedi sapaan akrab Wakil Ketua Komisi IV DPRD Provinsi Jawa Barat ini menambahkan bahwa Pemerintah harus lebih aktif dalam melakukan pengawasan terhadap perusahaan-perusahaan yang tidak memenuhi standar ketenagakerjaan.
Menurutnya, pelanggaran terhadap hak buruh seperti upah di bawah UMK, kerja kontrak berkepanjangan, serta minimnya fasilitas K3 (Kesehatan dan Keselamatan Kerja) masih sering terjadi di lapangan.
“Kami mendorong agar Pemprov lebih tegas terhadap perusahaan nakal. Kita juga mendorong revisi regulasi yang dirasa belum berpihak pada buruh,” tegasnya.
“Buruh bukan musuh pembangunan, mereka adalah mitra. Kesejahteraan buruh berarti kemajuan ekonomi masyarakat. Saatnya kita semua bijak dan peduli terhadap mereka,” pungkas aktivis reformasi yang aktif di Ikatan Mahasiswa Muhamdiyah ini.(Red/AdPar)