KOTA BANDUNG.LENTERAJABAR.COM,- Pemerintah Provinsi Jawa Barat memulai program pengiriman siswa nakal dan bermasalah ke barak militer.
Program pendidikan karakter yang dicetuskan Gubernur Dedi Mulyadi mendapat dukungan dariH. Irpan Haeroni,SM Anggota Komisi V DPRD Jawa Barat.
Menurut legislator partai berlambang kepala burung garuda ini, menilai langkah tersebut sebagai upaya strategis untuk membentuk karakter generasi muda yang lebih disiplin dan berintegritas.
Menurut Irpan, anak-anak yang dikirim ke barak umumnya memiliki riwayat kenakalan remaja seperti terlibat tawuran atau sulit diatur di lingkungan sekolah,tutur wakil rakyat dari daerah pemilihan Jabar 9 Kabupaten Bekasi ini.
Ia meyakini bahwa pola pelatihan di barak militer, yang menekankan pada kedisiplinan, ketegasan, dan tanggung jawab, bisa menjadi jalan keluar dari persoalan tersebut.
“Ini langkah bagus dari Pak Gubernur. Anak-anak seperti itu perlu dilatih mentalnya. Kalau terus dibiarkan tanpa pendekatan yang tegas, mereka akan semakin jauh dari nilai-nilai moral dan adab. Saya optimis, lewat pendekatan barak ini, mereka bisa berubah menjadi pribadi yang lebih baik,” jelasnya.
Meski banyak pihak menentang kebijakan tersebut dengan alasan pendekatan militeristik tak cocok untuk pendidikan, bahkan ada yang menyebut program itu hanya menghabiskan anggaran, Irpan justru menilai sebaliknya.
Diketahui, pendidikan karakter yang ada dalam program pembangunan pendidikan menuju terwujudnya Gapura Panca Waluya menggunakan anggaran APBD 2025 sebesar Rp6 miliar untuk memberi latihan khusus bagi 2.000 peserta didik yang diindikasi melanggar norma sekolah melalui kerja sama dengan TNI dan Polri
Nantinya, peserta didik akan dilatih integritas, disiplin, dan wawasan bela negara dengan cakupan 40 siswa per 5 wilayah selama 10 bulan sekali dengan durasi pelatihan selama 10 hari di barak TNI.
Program tersebut telah dijalankan dimana sekitar 210 siswa SMA/SMK di Jabar mulai menjalani pendidikan karakter di Dodik Bela Negara Rindam III/Siliwangi di kawasan Lembang, Kabupaten Bandung Barat.
Menurutnya anak muda hari ini adalah moral dan mental. Melalui rutinitas seperti bangun pagi, hidup teratur, disiplin, dan kerja sama dalam lingkungan yang tertata seperti di barak, saya kira karakter mereka bisa terbentuk. Bukan tidak mungkin, dari situ juga tumbuh cita-cita untuk masuk TNI atau institusi lainnya yang menjunjung tinggi nilai disiplin,” tuturnya.
Irpan menegaskan, pembinaan semacam ini tidak hanya penting untuk mencegah kenakalan remaja, tetapi juga sebagai bentuk investasi sosial jangka panjang.(Red/AdPar)