Caption : Anggota Komisi V DPRD Provinsi Jabar, H.Irpan Haeroni,MS.(foto Istimewa)
BANDUNGLENTERAJABAR.COM, -- Program makan bergizi gratis (MBG) yang di gagas presiden Prabowo Subianto sebagai program nasional,dengan fokus pada peningkatan gizi anak-anak sekolah hingga saat ini harus terus dilanjutkan.
Dalam perkembangan terkini, untuk pelaksanaan teknis di lapangan sudah menunjukkan perbaikan. Ini dibuktikan dengan mulai dilaksanakannya MoU dengan BPOM.
Hal ini, diungkapkan Anggota Komisi V DPRD Provinsi Jabar, H.Irpan Haeroni,MS dalam keterangannya kepada media baru-baru ini
Irpan, dalam keterangannya mengatakan dibuatnya MoU dengan BPOM ini untuk merespon tuntutan makanan yang diberikan dalam program MBG itu ada dalam konsisi higienis dan sehat serta aman untuk dikonsumsi
Menurutnya dengan dilibatkannya BPOM diharapkan di lapangan insiden keracunan di beberapa daerah tidak terulang kembali,tegas Kang Irpan wakil rakyat dari daerah pemilihan Jabar 9 Kabupaten Bekasi ini.
Irpan, dalam keterangannya mengungkapkan perbaikan langkah teknis untuk MBG itu sangat diperlukan .
Hal ini, didasarkan atas pertimbangan MBG harus terus dilanjutkan karena manfaatnya dari program itu sangat banyak.
Manfaat itu, diantaranya untuk memperbaiki kualitas gizi anak, meningkatkan perbaikan ekonomi masyarakat serta perluasan lapangan kerja.
Irpan, dalam keterangannya mengatakan MoU yang sudah dapat buat di tingkat pusat diharapkan segera ditindaklanjuti di daerah. BPOM yang ada di daerah diharapkan dapat bekerja secara optimal di lapangan
BPOM juga dibntu oleh Dinas Lesey harus berkala mengecek sarana dan prasarana yang digunakan oleh penyedia jasa makanan termasuk sarana atau tempat yang digunakan untuk mengolah pangan untuk mengolah makanan untuk MBG.
Irpan , dalam bagian lain keterangannya mengatakan tempat yang higienis merupakan prasyarat yang dibutuhkan agar pangan yang dikonsumsi pada program MBG bermanfaat serta terbebas dari gangguan seperti keracunan, oleh karenanya Sarana Pelayanan Pemenuhan Gizi ( SPPG) itu harus ada di semua daerah.(Red/Adpar