Notification

×

Iklan

Iklan

Ini Strategi Perumda Tirtawening Siapkan Hadapi Kemungkinan Kekeringan Luar Biasa

Kamis, 04 Mei 2023 | 07:32 WIB Last Updated 2023-05-04T00:32:21Z

Caption : Direktur Utama (Dirut) Perumda Tirtawening Kota Bandung Sonny Salimi

BANDUNG.LENTERAJABAR.COM
, – Informasi BMKG yang menyatakan akan ada kekeringan luar biasa, nebyikapi hal tersebut Perumda Tirtawening Kota Bandung, sebagai perusahaan yang bergantung pada ketersediaan air baku, perlu menyikapi dengan cepat.

Direktur Utama (Dirut) Perumda Tirtawening Kota Bandung Sonny Salimi mengunkapkan,“Saya sudah meminta kepada Direktur Teknis untuk mengambil langkah-langkah strategis dalam upaya pencegahan dan penanggulangan jika bencana kekeringan benar terjadi, seperti yang diramalkan instansi terkait, dalam hal ini BMKG,” jelasnya kepada media di Bandung , Rabu (3/5/2023).

Lebih lanjut dikatakan Sonny,beberapa hal yang kemudian harus dilakukan menghadapi kekeringan luar biasa ini, adalah berkomunikasi dengan beberapa pihak terkait, termasuk dengan Perum Jasa Tirta (PJT) II dan Indonesia Power, yang selama ini memasok kebutuhan air baku dari Situ Cileunca dan Situ Cipanunjang, yang berada di bawah mereka. “Kami meminta, agar mereka dapat secara bijaksana mengatur pola operasi. Di mana untuk pola pengaturan operasi bukan kewenangan kami,paparnya.

Ditambahkannya dengan mangatur pola operasi, bisa memanfaatkan cadangan air baku agar sumber air baku di sana, digunakan sesuai dengan kebutuhan produksi Perumda Tirtawening,terang Sonny.

Sonny mengatakan, untuk kebutuhan memutar satu turbin dibutuhkan air 3 ribu lliter, sedangkan kebutuhan Perumda Tirtawening hanya 1.500 liter, sehingga sisanya terbuang. Untuk itu menurutnya lebih baik turbin yang digerakkan hanya 1 saja, sehingga tidak banyak air yang terbuang.

“Barangkali Indonesia Power jika memungkinkan tidak perlu menggenjot produksi listrik dengan memaksimalkan turbin yang ada, yang notabene air buangan tersebut lebih banyak terbuang dibandingkan yang Dimanfaatkan Perumda,” tuturnya.

Upaya selanjutnya, adalah dengan mempersiapkan pompa-pompa yang ke depan akan bisa digunakan jika kondisinya Kota Bandung sudah mengalami kekeringan. Pompa air ini, lanjut Sonny, dibutuhkan jika pihaknya mengambil air dari intale Sabuga.

“Dalam kondisi normal, kita hanya mengambil air dari intake Dago Bengkok dan intake Cikalong. Jika dalam kondisi mendesak, kita akan mengambil air baku dari intake Sabuga, di mana untuk mengambil air dari sana dibutuhkan pompa, karena lokasinya lebih rendah,” papar Sonny.

Selain itu  Sonny juga meminta stafnya untuk menyiapkan tangki air, untuk dipergunakan, jika ada warga yang benar-benar kekaurangan air. Meski demikian, Dia berharap Kota Bandung tidak sampai mengalami kekeringan yang membuat sumber air baku benar-benar habis. “Kalau kita sudah benar-benar dilanda kekeringan, yang kita lakukan hanya Shalat Istisqo. Tapi mudah-mudahan tidak sampai benar-benar terjadi ya,”pungkasnya. (Rie/Red)

×
Berita Terbaru Update