Notification

×

Iklan

Iklan

Gubernur Ridwan Kamil Angkat Bicara Event Motor Trail Rusak Kawasan Hutan

Kamis, 09 Maret 2023 | 21:22 WIB Last Updated 2023-03-09T14:22:26Z

Caprtion : Gubernur Jabar Ridwan Kamil (Foto : Dok IG )

BANDUNG.LENTERAJABAR.COM
, - Gubernur Jabar Ridwan Kamil mengatakan panitia dan peserta event off road motor trail di Ranca Upas, Kabupaten Bandung, yang menyebabkan kerusakan di kawasan hutan harus bertanggung jawab dan memperbaiki kerusakan yang telah ditimbulkannya.

"Kepada panitia dan peserta sebaiknya gotong royong memperbaiki kerusakan lingkungan yang ditimbulkan oleh kegiatan ini," kata Ridwan Kamil melalui akun instagramnya, Kamis (9/3/2023).

Ia mengatakan, jangan sampai acara apapun merusak alam. Jika penyelenggaranya tidak profesional, kata Ridwan Kamil, event yang berpotensi menimbulkan dampak terhadap alam jangan sampai diberi izin oleh siapa pun.

"Jika tidak profesional, event seperti ini jangan diberi izin. Semoga tidak terulang ke depannya. Jika panitia penyelenggara acara apapun tidak bisa memberi keyakinan akan penyelenggaraan yang profesional, sebaiknya jangan diizinkan oleh pengelola kawasan," tuturnya.

Ridwan Kamil pun menekankan bahwa kelestarian alam lingkungan adalah yang utama dan harus tetap dijaga dalam kondisi apapun.

Sementara itu Kepala Dinas Kehutanan Provinsi Jawa Barat, Dodit Ardian Pancapana, menegaskan bahwa pelestarian hutan adalah tugas bersama. Setiap kegiatan yang dilaksanakan di kawasan hutan jangan sampai merusak hutan, jangan sampai juga mengganggu kegiatan lainnya.

"Kejadian kemarin memang di luar kewenangan kami. Tapi kami tegaskan bahwa urusan menjaga hutan bukan hanya kewajiban pemerintah, tapi masyarakat semua," kata Dodit.

Ia mengatakan jangan sampai kegiatan di kawasan hutan malah mengganggu kegiatan lainnya, atau bahkan merusak hutannya. Perlu ada penetapan spesifikasi kegiatan yang bisa dilakukan di hutan atau tidak bisa dilakukan di hutan.

"Memang orang Jawa Barat yang terbanyak di Indonesia ini butuh healing. Tapi jangan sampai ada acara atau kegiatan healing yang mengganggu kegiatan healing lainnya. Semua harus ditentuman tempat-tempatnya," tutur Dodit.

Ia pun menyatakan akan berkoordinasi dengan pemangku kebijakan kawasan hutan tersebut untuk mengantisipasi hal serupa terjadi di kemudian hari.

Ia pun mencontohkan, kegiatan yang dilakukan Pemprov Jabar dan masyarakat di kawasan hutan yang bertujuan melestarikan hutan dan menyejahterakan masyarakatnya.

"Kami ada Pasar Leuweung yang digelar rutin di berbagai lokasi. Waktu paling dekat adalah di Banjar, kemudian nanti di Sumedang. Ini mencontohkan bahwa kegiatan yang menyenangkan bisa dilakukan di hutan, asalkan sesuai dengan peruntukannya dan tidak merusak hutan," tuturnya.***




×
Berita Terbaru Update