Notification

×

Iklan

Iklan

Pembangunan Jalur Tengah Selatan Jawa Barat, Sepanjang 357,00 km dari Sukabumi sampai Ciamis

Kamis, 09 Februari 2023 | 17:49 WIB Last Updated 2023-02-12T10:56:12Z


BANDUNG.LENTERAJABAR.COM
, - Pemerintah Provinsi Jawa Barat telah menyelesaikan Detail Engineering Design (DED) dan Dokumen Analisis Dampak Lingkungan (Amdal) pembangunan Jalur Tengah Selatan Jawa Barat.

Jalan ini akan membentang dari Sukabumi sampai Ciamis, dari Lengkong sampai Kertahayu.Bertahap, Pemprov Jabar akan melakukan pendataan untuk pembebasan lahan untuk jalan sepanjang 375 kilometer tersebut.

Kepala Dinas Bina Marga dan Penataan Ruang Provinsi Jawa Barat, Bambang Tirtoyuliono, mengatakan dalam membangun Jalur Tengah Selatan Jabar, pihaknya punya kewajiban untuk melakukan tahap pembebasan tanah sedangkan pemerintah pusat punya kewajiban untuk segala konstruksinya.

Ia mengatakan pola pembangunan ini sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 87 Tahun 2021 tentang Percepatan Pembangunan Kawasan Rebana dan Kawasan Jawa Barat Bagian Selatan.

Sebagai tahap awal, pihaknya sudah merampungkan DED dan Amdal.

"Pemerintah provinsi sudah membuat DED kemudian juga sampai dengan kita menyusun Dokumen Amdal. Kemudian pembebasan tanah ini sedang kita lakukan identifikasi tanah mana yang punya masyarakat, tanah mana yang punya PTPN tanah mana yang milik Perhutani, saat ini sedang kita lakukan identifikasi," kata Bambang di Bandung, Kamis (9/2/2023).

Ia mengatakan pemerintah daerah pun sudah melakukan peningkatan jalan yang akan menjadi Jalur Tengah Selatan walaupun secara sporadis. Seperti diketahui, Jalur Tengah Selatan adalah jalan eksisting yang sudah ada yang rencananya akan ditingkatkan menjadi sebuah jalur terkoneksi dari barat ke timur.

"Memang anggaran khusus untuk Jalur Tengah Selatan belum ada yang sangat spesifik tetapi kita melalui skema bantuan keuangan,"  ujarnya.

"Kami juga meminta kolaborasi dengan enam kabupaten kota yang terlewati Jalur Tengah Selatan untuk bisa mengidentifikasi berapa luas lahan masyarakat," katanya.

"Seberapa luas lahan perkebunan, berapa luas yang beririsan dengan kawasan hutan, berapa banyak dengan beberapa bangunan strategis lainnya, ini kita sedang melakukan identifikasi," ucap Bambang.

"Kita ketahui kawasan selatan Jabar memiliki banyak destinasi wisata yang aksesnya masih harus ditingkatan. Itulah upaya-upaya kita konsisten dan serius, bagaimana pariwisata yang ada di Jawa Barat itu kita dorong, kita serius berikan akses dan konektivitas antarwilayah itu," katanya.

Sebelumnya, feasibility study jalur ini sudah dilaksanakan pada 2014.Kemudian, Amdal sudah terbit pada 2016. Lalu desain awal diluncurkan pada 2019.

Selanjutnyamenuju Detail Engineering Design dan Dokumen Lingkungan.Kemudian pada 2021 memasuki pradesain.

Konsep pembangunannya adalah melebarkan jalan-jalan kabupaten dan jalan desa yang masuk dalam trase, ke dalam standarnya Jalan Provinsi, jadi jalur baru dan membuat koridor baru.

Rencananya, pembangunan akan terbagi menjadi beberapa sesi. Sesi pertama akan dibangun Jalan Horisontal Tengah Jawa Barat Selatan yakni:

- Wilayah Lengkong-Sagaranten (23,20 km)

- Sagaranten-Tanggeung (37,55 km),

- Tanggeung-Padasuka/ Cipelah (33,79 km)

- Padasuka/Cipelah-Rancabali (16,84 km), sehingga Total, 111,38 km.

Sesi selanjutnya:

- Kawasan Ciwidey-Pangalengan (22,12 km)

- Pangalengan-Cikajang (53,48 km)

- Cikajang-Bantarkalong (68,54 km)

- Bantarkalong-Kertahayu (101,48 km) hingga total sepanjang 245,62 km.

Jadi, total keseluruhan Trase JTS adalah sepanjang 357,00 km. (*)




×
Berita Terbaru Update