Notification

×

Iklan

Iklan

Bandung Kota Angklung: dari Udjo Ngalagena Hingga National Mall Washington

Kamis, 19 Mei 2022 | 11:55 WIB Last Updated 2022-05-19T04:55:27Z

Caption : Alat musik angklung sedang dimainkan di saung angklung Udjo

BANDUNG.LENTERAJABAR.COM
,- Kota Bandung akan mendeklarasikan diri sebagai Kota Angklung. di Plaza Balai Kota Bandung, Sabtu 21 Mei 2022 mendatang.

Deklarasi ini merupakan hal tepat. Meski angklung dikenal sebagai alat musik tradisional Jawa Barat, tetapi angklung besar dan berkembang di Kota Bandung.


Hal itu juga karena tak lepas dari peranan Udjo Ngalagena. Ya, Udjo Ngalagena adalah pendiri Saung Angklung Udjo yang  terletak di Jalan Padasuka Pasirlayung Kecamatan Cibeunying Kidul, Kota Bandung.


Saung ini telah menjadi salah satu destinasi wisata utama di Kota Bandung. Saung Angklung Udjo adalah suatu tempat yang merupakan tempat pertunjukan, pusat kerajinan tangan dari bambu, dan workshop instrumen musik dari bambu. 


Lebih dari itu, Saung Angklung Udjo mempunyai tujuan sebagai laboratorium kependidikan dan pusat belajar untuk memelihara kebudayaan Sunda dan khususnya angklung.


Dari penelusuran Humas Kota Bandung, saung ini didirikan pada tahun 1966 oleh Udjo Ngalagena dan istrinya Uum Sumiati. Tujuan awalnya ingin melestarikan dan memelihara seni dan kebudayaan tradisional Sunda. 


Udjo Ngalagena, seorang pengrajin tradisional, membangun tempat itu pada tahun 1966 sebagai sarana untuk memberi kembali kepada masyarakat. 


Dengan suasana tempat yang segar udaranya dan dikelilingi oleh pohon-pohon bambu, dari kerajinan bambu dan interior bambu sampai alat musik bambu.


Di samping pertunjukan rutin setiap sore, Saung Angklung Udjo telah berkali-kali mengadakan pertunjukan khusus yang dilakukan pada pagi atau siang hari. 


Tak hanya di tingkat lokal, Saung Angklung Udjo juga telah menorehkan rekor dunia pada 9 Juli 2011 lalu.


Berkat dukungan Saung Udjo, ansambel angklung terbesar, yang dimainkan 5.182 orang di National Mall Washington, DC, Amerika Serikat, telah memecahkan rekor dunia dan tercatat dalam The World Guinness Book of the Record. 


Para pemain angklung, yang sebagian besar amatiran, membawakan lagu "We are the World".


Kini Saung Angklung Udjo tidak terbatas pada hanya menjual seni pertunjukan, tetapi berbagai produk alat musik bambu tradisional (angklung, arumba, calung dan lainnya) dibuat dan dijual kepada para pembeli.


Saung Angklung Udjo buka setiap hari yaitu dari hari Senin hingga Minggu buka dari pagi hingga sore hari. 


Sedangkan jadwal pertunjukannya yaitu pada pukul 10.00, 13.00, 15.30 WIB.(Rie/*)


×
Berita Terbaru Update