Notification

×

Iklan

Iklan

Survei SMRC Nama Ketua DPD PDIP Jabar Ono Surono Masuk 5 Besar Cagub/Cawagub

Selasa, 15 Februari 2022 | 17:59 WIB Last Updated 2022-02-15T10:59:03Z

Caption : Ketua DPD PDI Perjuangan Provinsi Jawa Barat Ono Surono (foto IST)

JAKARTA.LENTERAJABAR.COM
,-Politisi Partai Berlambang Banteng Moncong Putih,Ono Surono masuk dalam lima besar pilihan calon gubernur Jawa Barat dalam temuan survei Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) bertajuk “Partai, Gubernur, dan Presiden: Pandangan Publik Jawa Barat” yang dirilis secara online, Selasa (15/2/2022).

Nama Ketua DPD PDI Perjuangan Provinsi Jawa Barat Ono Surono masuk dalam deretan tokoh yang mendapat dukungan sebagai calon gubernur atau wakil gubernur.

Survei ini dilakukan melalui telepon dengan total sampel 801 responden.

Sampel dipilih secara acak dari populasi warga Jawa Barat yang berusia 17 tahun ke atas atau sudah menikah dan memiliki telepon/cellphone.

Wawancara dilakukan oleh tenaga pengumpul data yang terlatih pada 5-8 Februari 2022.

Pembobotan data dilakukan sehingga profil demografi sampel proporsional terhadap populasi hasil sensus.

Margin of error survei diperkirakan +/- 3,5% pada tingkat kepercayaan 95%, asumsi simple random sampling.

Saidiman Ahmad, Manajer Program SMRC, dalam presentasi hasil surveinya menerangkan bahwa dalam simulasi 5 nama, nama Ono Surono muncul.

“Dari segi kedikenalan atau tahu tokoh Ono Surono meraih 19% dan disukai sebanyak 72%,” kata Saidiman.

Dalam survei SMRC juga mengemuka Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) menjadi partai dengan perolehan suara terbesar di Jawa Barat jika pemilu diadakan sekarang.

Dalam simulasi semi terbuka 18 partai, di Jawa Barat saat ini PDI Perjuangan memperoleh suara 16 persen, bersaing ketat dengan Gerindra dengan 14,8 persen suara.

Urutan selanjutnya PKS 9,2 persen, Golkar 8,1 persen, Demokrat 5,9 persen dan PKB 5,1 persen.

Saidiman melanjutkan bahwa dukungan terhadap PDIP saat ini (16 persen) cukup stabil dibanding dengan hasil pemilu 2019 (14,3 persen), sementara partai-partai lain cenderung menurun.

“Perolehan suara masing-masing partai masih terbuka kemungkinan untuk berubah, mengingat masih ada 32,7 persen masyarakat Jawa Barat yang belum menentukan pilihan,” ujar Saidiman. **

×
Berita Terbaru Update